KESEHATAN

Waduh ! RS Nindita Sampang Masih Pungut Biaya Persalinan Jutaan Rupiah Terhadap Pasien BPJS

434
×

Waduh ! RS Nindita Sampang Masih Pungut Biaya Persalinan Jutaan Rupiah Terhadap Pasien BPJS

Sebarkan artikel ini
Keluarga pasien saat mendatangi RS Nindhita.

PETAJATIM.co, Sampang – Belum genap satu minggu Rumah Sakit (RS) Nidhita di Jalan Syamsul Arifin Kota Sampang sempat di demo oleh Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) terkait dengan pelayanan. Kini giliran keluarga pasien mendatangi RS Nidhita memprotes layanan menggunakan BPJS masih dipungut biaya tidak jelas, bahkan pasca operasi persalinan kondisi pasien semakin memburuk.

Pasien tersebut bernama Risalatul Muawanah (20), asal Desa Disanah, Kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang. Dia melakukan tindakan operasi caesar pada juni lalu, namun setelah tiga hari operasi, perut pasien yang sudah dijahit bermasalah.

“Karena panik takut terjadi sesuatu dengan pasien tersebut keluarganya meminta dilakukan rawat inap untuk penanganan lebih lanjut. Tetapi pihak rumah sakit menolak tanpa alasan yang jelas,” ungkap Hari, Ketua LSM Laskar Trunojoyo, Kamis (15/10/2020).

Hari menyatakan, menurut keterangan pihak rumah sakit kondisi pasien yang bekas jahitan operasinya lepas tidak perlu dikhawatirkan karena nanti akan baik-baik saja.

“Merasa tidak puas dengan penjelasan RS Nindhita, akhirnya keluarga pasien terpaksa membawa berobat ke rumah sakit lain,” ujarnya. .

Ia mengungkapkan tindakan pihak RS Nindhita sangat tidak manusiawi, dalam memberikan pelayanan bersalin tidak bagus pasien yang menggunakan BPJS masih dipungut biaya tambahan, seharusnya bila menggunakan BPJS biaya nol persen tanpa ada embel embel.

“Keluarga pasien masih dikenakan biaya sebesar Rp 3 Juta dengan alasan menggunakan obat paten,” paparnya.

Tetapi anehnya saat diminta kwintansi pembayaran ternyata pihak RS Nindita memberikan jawaban berbelit-belit. Namun setelah di tekan akhirnya memberikan daftar obat tanpa ada harganya.

“Ini jelas pihak Rumah Sakit Nidhita diduga terindikasi menyembunyikan sesuatu dan tidak bisa memberikan pelayanan yang baik,” tudingnya.

“Kami mohon kepada Pemerintah Kabupaten Sampang melalui dinas terkait bertindak tegas untuk menertibkan layanan kesehatan bagi rumah sakit yang tidak maksimal terhadap pasiennya serta memberikan saksi berat jika terbukti menyalahi aturan,” tambahnya.

Sementara, Zaini, Humas RS Nindita mengakui kalau pasien menggunakan BPJS, tidak dikenakan biaya.

“Nanti saya konfirmasi lagi ya, tunggu satu jam, agar tidak salah ngomong,” terangnya.

Setelah awak media menunggu satu jam untuk menunggu informasi, akhirnya Zaini mengatakan bahwa keterangan besok.

Disinggung terkait penanganan perut pasien jebal, dan RS Nindita menolaknya, zaini mengatakan tunggu besok, kita rapatkan dulu dengan pihak-pihak yang menangani pasien.

“Besok ya, kita rapatkan dulu dengan pihak-pihak yang menangani,” pungkasnya.

Penulis : Tricahyo
Editor : Heru