KINERJA

3 Lembaga PKBM Di Sampang Gagal Dapat Bantuan Pengadaan Komputer Senilai Rp 600 Juta

48
×

3 Lembaga PKBM Di Sampang Gagal Dapat Bantuan Pengadaan Komputer Senilai Rp 600 Juta

Sebarkan artikel ini
Kabid Pendidikan Nonformal dan Informal (PNFI) Disdik Sampang Subairiyanto

petajatim.co, Sampang – Dinas Pendidikan (Disdik) Sampang menggagalkan bantuan pengadaan alat komputer untuk tiga lembaga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Pasalnya, ada perubahan dalam format pengajuan bantuan tersebut.

Kabid Pendidikan Nonformal dan Informal (PNFI) Disdik Sampang Subairiyanto mengatakan, bantuan pengadaan alat komputer untuk lembaga PKBM merupakan program pemerintah pusat. Dari sebanyak 31 lembaga PKBM di Kota Bahari, hanya 3 yang direncanakan bakal mendapatkan bantuan itu.

“Tiap lembaga akan mendapatkan bantuan Rp 200 juta. Dana itu digunakan untuk membeli alat komputer untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran,” katanya, Selasa (21/1/2020).

Lembaga PKBM yang akan menerima bantuan tersebut sepenuhnya ditentukan pemerintah pusat, penilaiannya berdasarkan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) yang dilaporkan, Sementara pencairan dana ditransfer melalui nomor rekening masing-masing lembaga PKBM.

“Bantuan tersebut bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan, dan Indek Pembangunan Manusia (IPM) di Sampang,” ucapnya.

Subairi menjelaskan, PKBM adalah lembaga yang dibentuk oleh yayasan atau lembaga masyarakat untuk masyarakat yang bergerak dalam bidang pendidikan, Kegiatan pembelajaran diarahkan pada pemberdayaan potensi untuk menggerakkan pembangunan di bidang sosial, ekonomi, dan budaya.

PKBM ini masih berada di bawah pengawasan dan bimbingan dari Dinas Pendidikan Nasional. PKBM ini bisa berupa tingkat desa ataupun kecamatan.
PKBM bertujuan memperluas kesempatan warga masyarakat, khususnya yang tidak mampu untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap mental yang diperlukan untuk mengembangkan diri dan bekerja mencari nafkah.

“Kalau nama-nama PKBM yang akan mendapatkan bantuan itu kami belum tahu. Kami masih menunggu informasi terbaru dari pusat,” pungkasnya. (nal/her)