Festival Bambu 2019 Desa Gunung Eleh, Sampang, merupakan langkah inovasi dibidang budaya berbasis kearifan lokal
PETAJATIM.com, Sampang – Dalam rangka memperingati Hari Jadi Desa Gunung Eleh ke 119, Desa Gunung Eleh, kecamatan Kedundung, Kabupaten Sampang, menggelar Festival Bambu 2019. Festival ini, merupakan kali kedua, dan menyedot perhatian masyarakat Sampang, sebagai ajang festival budaya berbasis kearifan lokal.
Festival Bambu 2019 Desa Gunung Eleh ini, dibuka langsung Wakil Bupati Sampang, H. Abdullah Hidayat, Sabtu (7/9/2019).
Untuk membangkitkan semangat nasionalisme dan cinta tanah air, pembukaan acara ini diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dan dilanjutkan dengan pembacaan doa agar kegiatan berlangsung lancar tanpa ada kendala.
Dalam sambutannya, sekaligus membuka secara resmi Festival Bambu 2019, Wakil Bupati Sampang, H. Abdullah Hidayat menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Sampang, sangat mengapresiasi kegiatan ini, sebagai langkah inovasi untuk memperkenalkan khasanah budaya yang ada di Kabupaten Sampang.
Disampaikan Wabup, hampir di semua wilayah di Kabupaten Sampang terdapat pohon bambu. Untuk itu diperlukan kreatifitas agar pohon bambu memiliki nilai ekonomi. Salah satunya melalui festival bambu yang dipelopori Desa Gunung Eleh ini.
” Kabupaten Sampang di semua wilayah banyak terdapat pohon bambu, dengan di gelarnya festifal bambu ini diharapkan masyarakat bisa termotivasi untuk kreatif agar bambu bisa diolah berbagai kreatifitas agar mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, dan pada akhirnya berdampak pada perbaikan perekonomian masyarakat khususnya dan buat Kabupaten Sampang pada umumnya,” kata H Abdullah Hidayat dalam sambutannya.
” Semoga dengan berjalannya waktu festival bambu bisa dilaksanakan sebagai agenda tahunan dan masyarakat semakin kreatif menciptakan kreasi dari pohon bambu, dan secara resmi Festifal Bambu 2019 resmi saya buka,”tegasnya.
Kepala Desa Gunung Eleh Akhmad Mohtadin dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada Wakil Bupati Sampang H Abdullah Hidayat, Forkopimda Kabupaten Sampang, dan tamu undangan lainya.
Disampaikan Akhmad Mohtadin, festival bambu kali kedua ini, merupakan agenda tahunan yang mendapat apresiasi masyarakat.
” Ke depan, kami akan kemas lagi menjadi lebih menarik, sehingga menjadi atraksi budaya yang pada gilirannya bisa menarik wisatawan untuk berkunjung ke Sampang, khususnya di Desa Gunung Eleh,” kata Akhmad Mohtadin.
Disampaikannya pula, Kabupaten Sampang dikenal banyak tanaman bambunya, namun masyarakat belum bisa mengoptimalkan bambu menjadi olahan yang bisa mempunyai nilai ekonomis. Jika bambu mampu kita kelola dengan baik dengan beragam kreatifitas, pada akhirnya bisa meningkatkan penghasilan masyarakat.
Dengan di gelarnya festifal bambu kali ini, diharapkan bisa merubah cara berfikir masyarakat, bahwa bambu bukan hanya dipakai untuk kepentingan sendiri tetapi bisa diolah menjadi produk yang mempunyai nilai jual, seperti yang dipamerkan dalam festifal ini mulai dari fashion dan kreatifitas lainnya.
” Festifal ini di ikuti 30 peserta dari perwakilan 14 Kecamatan di Kabupaten Sampang dengan memperebutkan hadiah total 10 juta dengan 2 katagori penilaian yaitu fashion dan kreatifitas,”paparnya.
( Tricahyo/Jk/Red )