petajatim.co, Sampang – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang, akan menyulap lapangan Merdeka Barat, Kecamatan Ketapang menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH) atau taman yang cukup megah. Pembangunan taman kota tersebut diperkirakan menelan dana sebesar Rp 4 miliar.
Pemkab mengupayakan anggaran pembangunan taman bersumber dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) PT Petronas yang saat tengah melakukan eksploitasi migas di perairan lepas pantai Ketapang.
Kabid Konservasi dan Rehabilitasi Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sampang, Imam Irawan menjelaskan, rencana pembangunan taman di wilayah utara merupakan upaya pemkab dalam menambah ketersediaan ruang terbuka hijau di Kota Bahari.
Pembangunan taman juga bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sebab, selama ini di wilayah pantura belum ada taman yang bisa dikunjungi warga.
“Perencanaannya sudah matang, bahkan grand designnya juga sudah ada, kini hanya tinggal mencari dananya,” ungkap Irawan, Rabu (23/10/19).
Menurut dia, taman yang akan dibangun di Ketapang itu berkonsep taman keluarga dan taman bermain anak. Banyak fasilitas yang akan dibangun. Misalnya, kolam air mancur, tempat duduk, tempat berfoto, fasilitas bermain untuk anak-anak, dan semacamnya.
Terkait pengelolaan anggaran Bupati Slamet Junaidi telah mengintruksikan agar sebagian anggaran pembangunan taman diambilkan dari dana CSR perusahaan Petronas. Sebab, jika hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tentu saja tidak cukup.
Pihaknya bersama DPRD dari Dapil Ketapang – Banyuates sudah berkoordinasi dengan PT. Petronas terkait dengan pengajuan dana CSR untuk pembangunan taman di wilayah tersebut.
“Kita lagi negoisasi ke Petronas. Kalau sudah disetujui, pembangunan taman bisa dimulai tahun depan, pembangunan akan dilaksanakan secara bertahap,” tegas Slamet Junaidi.
Zainur Rosyid, 32, warga desa Ketapang Barat, Ketapang mengaku senang dengan rencana pembangunan taman. Menurutnya, keberadaan taman akan sangat bermanfaat bagi masyarakat. Khususnya untuk membawa anak bermain.
Dirinya berharap agar rencana tersebut bisa segera terealisasi. Sehingga, masyarakat bisa mempunyai tempat untuk bersantai bersama keluarga dan bermain dengan anak.
“Selama ini warga hanya bisa membawa anak-anak bermain ke pantai,” pungkasnya. (nal/her).