KESEHATAN

Musim Hujan, Wabah DBD Mulai Mengintai Warga Kota Sampang

28
×

Musim Hujan, Wabah DBD Mulai Mengintai Warga Kota Sampang

Sebarkan artikel ini
Petugas melakukan pengasapan (fogging) untuk memberantas nyamuk Aedes aegypti di permukiman warga di kecamatan kota Sampang.

petajatim.co, Sampang – Memasuki musim hujan wabah demam berdarah dengue (DBD) mulai mengintai. Mengingat wilayah Kecamatan Kota Sampang masuk wilayah endemis penyakit yang disebabkan oleh nyamuk aedes aegypty itu, maka Dinas Kesehatan (Dinkes) akan melakukan tindakan preventif.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Sampang, Hanian Maria menyampaikan, populasi nyamuk selama musim hujan akan semakin bertambah. Sehingga potensi terjadinya wabah DBD dikhawatirkan juga meningkat di daerah endemis seperti Kota Sampang.

Oleh karena itu, pihaknya meminta agar masyarakat bisa menjaga kebersihan lingkungan dengan baik. Terutama di lokasi yang banyak genangan air, misalkan di selokan, got, dan lokasi-lokasi yang menjadi tempat nyamuk berkembang biak.

“Genangan air dan lingkungan menjadi sarang nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus DBD untuk berkembang biak, harus diperhatikan. Karena tindakan pencegahan lebih baik daripada pengobatan, ” terang Hanian Maria, Selasa (10/12/19).

Menurut Hanian, pencegahan DBD bisa dilakukan dengan mudah. Salah satunya dengan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta aktif menjaga kebersihan lingkungan. Dengan cara menguras dan menutup bak mandi, dan mengubur sampah pelastik atau ban bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk Aedes aegypti.

Upaya tersebut lebih efektif untuk mencegah dan memberantas penyebaran DBD. Disamping itu pihaknya melakukan fogging atau pengasapan obat pembasmi jentik nyamuk di sejumlah wilayah yang masuk kategori endemis DBD. Salah satunya di Kecamatan Kota Sampang.

“Penyakit DBD identik dengan kondisi lingkungan kotor. Jadi warga harus rajin menjaga kebersihan lingkungan, agar bisa terhindar dari serangan penyakit tersebut,” katanya.

Apabila, sudah ada pasien yang terjangkit DB, maka pihaknya siap melakukan surveylens. Yakni melakukan pengawasan dan pemantauan wilayah yang menjadi tempat atau endemik berkembangnya nyamuk. Dengan begitu, area yang terjangkit tak menyebar ke tempat lain atau meminimalisir penyebaran wabah.

“Intinya kami sudah siap dalam mencegah dan menangani DBD. Bulan ini ada dua pasien yang terjangkit DBD dan tengah menjalani pengobatan di Puskesmas. Semoga jumlah pasien tidak bertambah,” ucapnya.

Anggota Komisi IV DPRD Sampang Moh Iqbal Fatoni mengatakan, setiap musim hujan penyakit DBD selalu menghantui masyarakat. Politikus PPP itu meminta agar Dinkes memperbanyak sosialisasi kepada masyarakat terkait pencegahan penyakit itu.

“Semua pihak terkait harus proaktif mencegah dan memberantas DBD. Mulai dari Kepala Desa, Camat, dan petugas Puskesmas,” pintanya. (nal/her)