petajatim.co, Sampang – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang memetakan sedikitnya ada 7 kecamatan sebagai wilayah rawan bencana
Disebutkan 7 kecamatan tersebut yakni Kecamatan Tambelangan, Kecamatan Robatal, Kecamatan Kedungdung, Kecamatan Karangpenang, Kecamatan Sokobanah, Kecamatan Ketapang, dan Kecamatan Jrengik.
Menurut Kepala BPBD Sampang, Mohammad Anang Djoenaidi mengatakan, dari 7 kecamatan tersebut, empat kecamatan berpotensi rawan puting beliung yakni Kecamatan Tambelangan, Robatal, Kedungdung, dan Karangpenang.
“Sedangkan kecamatan yang rawan longsor adalah Kecamatan Sokobanah, Ketapang, Jrengik dan Tambelangan,” kata Anang kepada petajatim.co, Rabu (8/1/2020).
Disampaikan, titik rawan longsor sering terjadi dekat permukiman warga. “Masyarakat banyak yang bangun rumah dekat bukit karena kepemilikan tanah,” terangnya.
Selama ini, faktor yang menyebabkan longsor akibat hujan yang melanda daerah rawan longsor. Demi menjaga keamanan bersama, pihaknya mengajak masyarakat khususnya di wilayah rawan longsor supaya waspada saat hujan.
“Potensi bencana longsor harus semakin diwaspadai selama musim hujan. Kami aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait bencana, dan memasang papa informasi di setiap titik yang rawan,” ujarnya.
Sementara untuk wilayah yang berpotensi terjadinya bencana banjir di Kabupaten Sampang yakni di wilayah Kecamatan Kota Sampang, terutama di sepanjang aliran sungai Kali Kemuning.
Bupati Sampang H. Slamet Junaidi menambahkan, pihaknya telah membentuk Tim Siaga Bencana yang terdiri dari BPBD, Polisi, TNI, Dinas Sosial (Dinsos), dan Tagana.
Langkah itu dilakukan sebagai antisipasi dan meningkatkan kewaspadaan terutama masyarakat dalam menghadapi anomali cuaca yang berpotensi menyebabkan bencana banjir, longsor, dan angin kencang.
“Kalau terjadi bencana segera melapor kepada petugas. Agar bisa secepatnya mendapat penanganan dan bantuan,” tukasnya. (nal/her)