petajatim.co, Sampang – Bupati Sampang H. Slamet Junaidi, sangat mengapresiasi hasil kreatifitas karya pemuda asal Desa Gunung Eleh, Kecamatan Kedungdung, karena mampu menciptakan listrik mengunakan tenaga surya.
Bersama Kapolres Sampang AKBP Didit Bambang Wibowo dan Dandim 0828/Sampang Letkol Arm Mulya Yaser Kalsum, Bupati saat berkunjung ke lokasi pembuatan listrik tenaga surya tersebut, ia mengaku bangga dengan hasil karya tersebut. Selain ramah lingkungan juga kelak teknologi itu dapat dikembangkan ke desa yang lain.
Ketertarikan orang nomor satu di birokrasi Sampang dengan melihat langsung keberhasilan uji coba pemasangan listrik tenaga surya di salah satu rumah percontohan di Desa Gunung Eleh, Selasa (5/5/2020).
“Kita sangat tertarik untuk mengembangkan hasil teknologi pemuda desa yang mampu melakukan terobosan dalam penggunaan listrik tenaga surya tersebut. Mudah-mudahan pilot project tersebut terus di sempurnakan sehingga kelak dapat digunakan oleh masyarakat setempat,” ungkap Slamet Junaidi.
Usai mengunjungi karya pemuda desa tersebut, perjalanan dilanjutkan dengan menyambangi salah seorang warga miskin nenek Hani yang hanya tinggal dengan seorang cucu di Desa Bira Tengah, Kecamatan Sokobanah.
H Idi panggilannya sehari-hari ketika berdialog dengan nenek itu, terungkap bahwa nenek Hani ternyata sudah lama yang tidak mendapatkan bantuan sosial dari Pemerintah Desa setempat.
“Guleh nikah abit ampon tak olle panapah pak (saya ini sudah lama tidak pernah mendapatkan bantuan apa-apa pak,” tutur Nenek Hani dengan raut wajah sedih.
Mendengar penuturan rakyatnya yang miskin tidak pernah menerima bantuan apapun, sebagai pemimpin dia merasa sedih karena bawahannya selama ini tidak perduli terhadap nasib warga yang seharusnya perlu dibantu. Untuk itu ia pun menekankan kepada Kepala Desa Bira Tengah maupun Camat Sokobanah agar mendata warga miskin yang berhak menerima bantuan.
“Nenek itu wajib dibantu tapi kok baru sekarang diusulkan, lalu sebelumnya kemana aja,” tanya Slamet Junaidi dengan nada kecewa.
“Setelah melakukan blusukan ke berbagai desa, kita menemukan benang merahnya dibawah. Ternyata kebanyakan warga miskin yang tidak mendapatkan bantuan karena tidak memiliki kartu identitas KTP dan KSK. Jadi kedepannya pendataan tersebut perlu dibenahi supaya bantuan benar-benar tepat sasaran,” tegasnya.
Setelah sempat melakukan buka bersama dengan ala kadarnya, rombongan Forkopimda Sampang melanjutkan dengan memantau Sub Posko Covid-19 yang berada di Perbatasan Bangkalan – Sampang di Desa Trapang Kecamatan Banyuates. (tricahyo/her)