PETAJATIM.co, Sampang – Pemerintah kabupaten (Pemkab) Sampang menambah alokasi anggaran untuk proyek peningkatan jalan Jungkarang – Karang Anyar, kecamatan Jrengik, melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun 2020 sebanyak Rp 1,3 miliar.
Dengan demikian, total pagu anggaran dalam proyek tersebut mencapai Rp 1,8 miliar dari sebelumnya yang hanya Rp 500 juta.
Proyek tersebut sempat disinggung oleh anggota fraksi PPP Mohammad Iqbal Fatoni dalam rapat Paripurna pengesahan APBD Perubahan 2020, alasannya karena dalam satu tahun anggaran jalan itu bisa mendapat dua paket proyek.
Bahkan, Iqbal Fatoni menyebut jika proyek jalan tersebut bukan untuk pemerataan pembangunan. Melainkan hanya karena jalan itu merupakan wilayah Kepala dinas PUPR sendiri.
Kepala Dinas PUPR Sampang Ach. Hafi menjelaskan, proyek peningkatan jalan Jungkarang – Karang Anyar senilai Rp 1,8 miliar itu bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCT). Rinciannya, dari DAU Rp 500 juta dan dari DBHCT Rp 1,3 miliar.
Penambahan anggaran dalam proyek tersebut sudah disepakati bersama oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan Badan anggaran (Banggar) DPRD kabupaten Sampang.
“Perlu dipahami bahwa anggaran dalam proyek itu sumbernya berbeda. Paketnya juga dilelang berbeda,” terang Hafi, Kamis (17/9).
Lelang paket peningkatan jalan Jungkarang – Karang Anyar dengan anggaran Rp 500 juta sudah selesai. Berdasarkan data di laman LPSE proyek tersebut dimenangkan CV Riski Putra alamat dusun Bakotem Desa Panggung, kecamatan Sampang dengan harga terkoreksi Rp 497.334.514,63.
“Untuk paket yang dari DBHCH perencanaanya sudah selesai dan akan segera diajukan ke Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang atau jasa untuk dilelang,” ujarnya.
Hafi mengatakan, jenis kegiatan dalam proyek tersebut sama-sama berupa pengaspalan atau hotmix. Sementara untuk total volume pengerjaan panjangnya sekitar 900 meter.
Pihaknya menegaskan bahwa proyek tersebut bertujuan untuk menyediakan infrastruktur jalan yang bagus untuk masyarakat. Bukan hanya karena merupakan wilayahnya sendiri. Pembangunan tersebut penting dilakukan karena kondisi jalan sudah rusak hampir 20 tahun tidak pernah tersentuh program.
“Pembangunan ini untuk masyarakat umum. Hanya kebetulan saja rumah keluarga saya di situ,” katanya.
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Sampang Mohammad Subhan berharap semua tahapan dalam proyek tersebut dapat terlaksana dengan baik. Mulai dari tahap perencanaan, lelang, hingga pelaksanaan.
Politikus PPP itu meminta agar dalam setiap lelang proyek. Pemkab tidak hanya mengedepankan harga penawaran terendah. Kualitas pengerjaan juga perlu menjadi pertimbangan utama.
“Jalan merupakan infrastruktur utama yang sering digunakan masyarakat. Apabila proyek dikerjakan asal-asalan, maka akan jadi sorotan publik,” pungkasnya.
Penulis : Zainal A
Editor : Heru