KINERJA

5 Tahun Bangunan Reservoir Jembatan Tenjui Kedungdung Dibiarkan Rusak Parah

138
×

5 Tahun Bangunan Reservoir Jembatan Tenjui Kedungdung Dibiarkan Rusak Parah

Sebarkan artikel ini
Kondisi reservoir atau penampungan air hujan di bawa jembatan Tenjui Desa Moktesareh Kecamatan Kedungdung.

PETAJATIM.co, Sampang – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang berupaya menanggulangi bencana banjir yang hampir terjadi setiap musim hujan. Salah satunya, dengan membangun reservoir atau tempat penampungan air hujan, terutama di wilayah hulu aliran sungai kali Kamoning.

Sayangnya, saat ini banyak bangunan reservoir yang rusak parah. Seperti reservoir yang berada di bawah jembatan Tenjui Desa Moktesareh, Kecamatan Kedungdung.

Pantauan Petajatim.co, kondisi penampungan air hujan di lokasi tersebut hancur berantakan, banyak sampah plastik dan ranting bambu menutupi saluran pembuangan. Pintu air karatan dan sudah tidak berfungsi.

Meski demikian, hingga kini pemkab Sampang belum memperbaiki kerusakan reservoir tersebut.

Mahrus, 35, warga Moktesareh menuturkan, kerusakan reservoir tersebut sudah berjalan hampir lima tahunan. Tapi selama ini selalu luput dari perhatian Pemkab.

“Bangunan itu sudah lama yang rusak. Tapi sampai sekarang masih dibiarkan begitu saja tanpa ada upaya perbaikan dari dinas terkait,” tuturnya, Minggu (01/11/2020).

Sejak infrastruktur itu dibangun pemerintah tidak pernah melakukan pemeliharaan ataupun rehabilitasi. Akibatnya kerusakan semakin bertambah.

Jika wilayah Kedungdung dan sekitarnya diguyur hujan deras. Air dari bawah jembatan meluap kejalan dan menggenangi area persawahan di sekitar jembatan. Sebab, penampungnya sudah jebol.

“Kami harap reservoir itu bisa segera diperbaiki. Pemerintah jangan hanya bisa membangun saja. Tapi juga bisa melakukan perbaikan,” pintanya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Ach. Hafi mengaku bahwa, pihaknya sudah mengetahui terkait dengan kerusakan bangunan reservoir di lokasi tersebut. Bahkan lembaganya sudah mengupayakan program perbaikan atau rehab.

Ia menjelaskan, dinas mempunyai skala prioritas dalam melaksanakan program pemeliharaan. Artinya tidak semua infrastruktur yang rusak bisa langsung diperbaiki. Mana yang lebih mendesak itu didahulukan.

“Tapi Insha Allah pada Tahun Anggaran (TA) 2021 nanti akan kita perbaiki. Terima kasih atas atensinya,” ujar Hafi.

Penulis : Zainal Abidin
Editor : Heru