KINERJA

Oknum ASN Sampang Diduga Gelapkan Fasum Pemakaman, Warga Resah

230
×

Oknum ASN Sampang Diduga Gelapkan Fasum Pemakaman, Warga Resah

Sebarkan artikel ini
Foto ilustrasi keranda

PETAJATIM.co, Sampang – Seorang Aparatur Sipil Negara ( ASN) di wilayah pemerintahan Kabupaten Sampang diduga telah melakulan penggelapan terhadap fasilitas umum (Fasum) yang ada di Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan / Kabupaten Sampang.

ASN tersebut berinisial  M yang juga warga kelurahan banyuanyar  berprofesi sebagai Guru Sekolah Dasar (SD) Banyuanyar 1 Sampang. Selasa 23/2/2021.

Fasum yang diduga digelapkan oleh M,  ada sebuah keranda jenasah yang terbuat dari alumunium yang berada diareal pemakaman kelurahan Banyuanyar yang tepatnya di Jalan Mutiara kota Sampang.

Sementara modus yang dilakukan oleh oknom ASN tersebut berdalih akan mencarikan bantuan peralatan pemakaman yaitu berupa cangkul, linggis dan sebagainya untuk  pemakaman umum yang tidak mempunyai peralatan.

Oknom ASN tersebut dalam melakukan aksinya dengan mendatangi toko-toko bangunan,  pengusaha dan masyarakat tanpa dibekali surat-surat atau proposal yang diketahui oleh Lurah setempat atau pihak-pihak yang yang berwenang.

Perlu diketahui M diduga menggelapkan keranda jenasah yang terbuat alumunium ke desa lain di Kecamatan sampang tanpa ada pemberitahuan kepada Pengurus RT atau Pihak Kelurahan setempat.

Toyip, salah satu pengurus Rt 01/Rw.01 Taman Arum Kelurahan Banyuanyar,  geram dengan ulah M yang tidak ada etika samasekali. Seharusnya ada pemberitahuan kepada pengurus RT jika akan melakukan aktifitas atau kegiatan diwilayahnya biar kalau ada apa apa bisa dipertanggung jawabkan , kalau seperti ini kita semua jadi resah akibat ulah yang dilakukan oleh M ,”jelasnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Husen Pribowo yang juga pengurus Rt setempat mengatakan, iya mas betul, M tersebut menggalang dana untuk keperluan makam tanpa persetujuan dari pengurus Rt, dia menggalang dana atas keinginannya sendiri tanpa persejuan dan pemberitahuan secara tertulis. 

“Kami juga tidak tau berapa yang dia dapat dari hasil menggalang dana.  Padahal M itu bukan warga sini, dan kami juga tidak tau berapa dana atau barang yang dia dapat juga tidak tau,” ungkap Husen dengan nada kesal.

Ketika awak media PETAJATIM.co meminta keterangan dari Ketua Rt. 01 Rw. 01 Taman Arum, Heru Susanto menyampaikan, memang benar atas kejadian tersebut. Menurutnya beberapa waktu yang dirinya didatangi warga dan memberitahukan kalau Keranda Jenasah yang ada dipemakaman umum mutiara diberikan kepada desa sebelah.

“Mendengar kabar tersebut saya kaget luar biasa.  Akhirnya saya besama pengurus Rt yang lain mencari tau kebenaran kabar tersebut dan pada akhirnya  setelah salah satu warga yang lain menjelaskan kalau keranda jenasah itu memang diberikan kepada desa sebelah dan sebagai penanggung jawabnya adalah M,” paparnya.

Lanjut Heru Susanto , pihaknya sangat menyayangkan atas kejadian itu dan hal tersebut tidak bisa dibiarkan kawatir ini akan menuai konflik antar masyarakat mengingat keranda jenasah itu adalah fasilitas umum.

Disamping itu Fasum tersebut  bukan hanya milik warga mutiara saja, namun  milik bersama seluruh warga kelurahan banyuanyar. Namun ketika ditanya apakah keranda jenasah itu diperjual belikan ke desa sebelah,  Ketua Rt yang juga salah satu aktivis senior disampang malah engan memberikan keterangan. 

“Nanti saja mas,  kami masih belum tau itu dijual apa tidak masih diselidiki oleh pengurus Rt “ujarnya.

Pihaknya berharap Bupati, Sekda dan Dinas pendidikan segera mengambil langkah dan memberikan tindakan tegas terhadap ulah oknom PNS yang tidak punya etika dan meresahkan warga ini. Jika tidak segera diambil tindakan dari Pemkab,  dikawatirkan  akan berpotensi konflik antar masyarakat.

“Kami bersusah payah membangun reputasi banyuanyar agar kondusif kok malah justru oknom PNS ini ulahnya  sangat meresahkan,” pungkasnya.

Penulis : Tricahyo

Editor : Heru