KINERJA

Imbas Refocusing, Proyek Pembangunan Terminal Ketapang Tahun Ini Mangkrak

148
×

Imbas Refocusing, Proyek Pembangunan Terminal Ketapang Tahun Ini Mangkrak

Sebarkan artikel ini
Kondisi atap plafon shelter bus terminal Ketapang yang rusak dan bolong.

PETAJATIM.co, Sampang – Pemerintah Kabupaten Sampang sepertinya tidak akan mampu untuk menyelesaikan proyek pembangunan terminal Ketapang, Kecamatan Ketapang di tahun ini. Pasalnya, Dinas Perhubungan (Dishub) setempat tidak menganggarkan dana untuk proyek pembangunan terminal di wilayah Pantura itu.

Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dinahkodai Aji Waluyo itu hanya akan melaksanakan program pemeliharaan saja. Anggaranya pun sangat minim yakni hanya Rp 20 juta.

Kepala Dishub Sampang melalui Kasi Angkutan dan Keselamatan Jalan Heri Budianto mengatakan bahwa, tahun ini proyek pembangunan terminal Ketapang tidak dianggarkan. Hal itu disebabkan karena pemerintah pusat kembali mengeluarkan kebijakan refocusing anggaran untuk penanganan pandemi Covid-19 di daerah.

“Anggaranya kena refocusing,” kata Heri kepada Petajatim.co, Minggu (18/04/2021).

Ia mengatakan, proyek pembangunan terminal Ketapang dilaksanakan secara multi years. Pengerjaannya dimulai pada 2018 dan ditargetkan rampung pada 2021. Namun, akibat pandemi Covid-19 pembangunan terminal menjadi terhambat dan tidak bisa rampung sesuai target.

Sejauh ini, progres pembangunan terminal baru mencapai 35 persen. Sejumlah infrastruktur dan fasilitas yang sudah dibangun meliputi jalan, pos jaga, halte dan shelter atau tempat pemberhentian bus.

“Pembangunan terminal Ketapang membutuhkan dana Rp 2 miliar. Dari 2018-2019 sudah menghabiskan dana sekitar Rp 800 juta,” katanya.

Pada 2020 Pemkab menganggarkan dana Rp 500 juta untuk proyek pembangunan ruang tunggu penumpang terminal Ketapang. Akan tetapi, proyek itu tidak bisa terlaksana karena anggarannya dialihkan untuk penanganan wabah Corona.

“Untuk tahun ini kami hanya melaksanakan program pemeliharaan. Harapannya, agar semua fasilitas yang ada bisa tetap terjaga dan tidak mudah rusak,” ujarnya.

Pemeliharaan fasilitas terminal Ketapang dianggarkan Rp 20 juta. Pihaknya akan berupaya memaksimalkan dana tersebut untuk perawatan dan perbaikan semua fasilitas yang rusak. Termasuk atap plafon tempat perhentian bus.

“Perbaikan atap shelter bus diperkirakan menghabiskan sekitar Rp 10 juta,” pungkasnya.

Penulis : Zainal Abidin
Editor : Heru