PETAJATIM.co, Sampang – Pelaksanaan proyek pembangunan pengendali banjir kali Kemuning masih berjalan. Sampai saat ini progres pengerjaan proyek milik Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas itu baru 40 persen.
Berdasarkan data yang dihimpun Petajatim.co. Proyek pembangunan pengendali banjir kali Kemuning digarap oleh PT. Jaya Etika Teknik KSO dengan nilai kontrak Rp 63.379.961.000 dari pagu anggaran sebesar Rp 95.057.905.000.
Teken kontrak dilakukan pada 17 Februari 2021. Sementara waktu pelaksanaan proyek yaitu selama 317 hari.
Kabid Pengelolaan Sungai Dinas PUPR Sampang Indah Sri Wahyuni mengutarakan, proyek pembangunan pengendali banjir kali Kemuning masih berlangsung. Pengerjaan proyek dimulai dari Desa Pasean ke selatan.
Untuk lokasi yang sudah terpasang sheet piles yaitu di Desa Pasean, Kelurahan Rong Tengah dan di belakang SMPN 2 Sampang.
“Sesuai laporan dari PPK kemarin. Progres pengerjaan proyek sudah hampir 40 persen. Dari sebanyak 4 ribu Corrugated Concrete Sheet Piles (CCSP) atau sheet pile 1.800 diantaranya sudah terpasang di lokasi,” kata Indah saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (26/07/2021).
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pejabat Pembuatan Komitmen (PPK) di BBWS terkait dengan lokasi selanjutnya yang akan dibangun sheet piles. Namun, sebelum pemasangan dilakukan BBWS akan melakukan survei ulang terlebih dahulu mengenai jenis konstruksi, mobilisasi alat berat dan juga faktor-faktor lain yang bisa menghambat pengerjaan proyek.
“Kami sudah berkirim surat ke BBWS kalau di daerah Polagan itu sudah siap dibagun sheet piles. Warga meminta agar sheet piles segera dibangun karena rumah mereka yang terancam longsor akibat banjir,” katanya.
Menurutnya, secara teknis tidak ada kendala dalam pengerjaan proyek pembangunan pengendali banjir. Selama ini, proses pengerjaan proyek berjalan maksimal dan sesuai progres.
“Kendala non-teknisnya adalah banyak warga sekitar lokasi proyek yang menanyakan masalah pembebasan lahan. Kami sudah sampaikan ke warga kalau untuk pembebasan lahan itu ditanggung oleh BBWS,” ujarnya.
Indah menyampaikan selain pembangunan sheet piles juga ada pembangunan sejumlah pintu air yakni di kelurahan Rong Tengah dan di jalan Imam Bonjol. Tujuannya agar saluran pembuangan di lokasi tersebut bisa lebih teratur dan maksimal.
“Sebenarnya untuk pembangunan pintu air itu tidak masuk dalam perencanaan. Tapi kami usulkan ke BBWS karena ada beberapa sheet piles yang sengaja dijebol untuk saluran pembangunan,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Sampang Mohammad Subhan berharap agar progres pengerjaan dan kualitas proyek sesuai dengan ketentuan.
Pengerjaan proyek wajib rampung tepat waktu sesuai kontrak. Pihaknya juga meminta PT. Jaya Etika Teknik mengerjakan sesuai RAB agar kualitasnya bagus sehingga manfaat pembangunan bisa betul-betul dirasakan masyarakat.
“Rekanan wajib mengerjakan tepat waktu dan sesuai RAB,” imbau Politikus PPP itu.
Penulis : Zainal Abidin
Editor : Heru