PETAJATIM.co, Sampang – Meski tak sempat mengenyam bangku Sekolah Dasar (SD) hingga lulus, namun tidak lantas membuat kreativitas yang dimiliki Agus Humaidi (25) warga Desa Tlambah, Kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang menjadi tumpul.
Berbekal pengetahuan ototidak serta kegigihannya yang kuat, pria berpenampilan sederhana ini berhasil membuat sebuah mainan pesawat (replika Garuda Indonesia) yang terbuat dari bahan sterofoam.
Hebatnya, pesawat berukuran sekitar 3 meter itu dapat diterbangkan bagaikan pesawat Garuda Indonesia aslinya yang dikemudikan menggunakan remote control.
Pada saat uji coba menerbangkan karyanya itu sempat di dokumentasikan oleh rekan-rekannya, sehingga viral di Media Sosial (Medsos).
Agus Humaidi mengatakan, bahwa kemampuan membuat replika pesawat Garuda Indonesia didapatkan dengan cara belajar sendiri atau otodidak, melalui referensi berbagai pengetahuan dari berbagai sumber.
Hal itu bisa ditekuninya dari rasa keinginan yang besar, sebab mulai sejak kecil sudah memiliki keinginan ingin merakit pesawat.
Impiannya ingin membuat pesawat, awalnya mencoba dari bahan kertas. Namun beberapa kali ia ingin terbangkan tetapi selalu gagal total.
“Walaupun gagal namun saya tetap tidak putus asa terus mencoba. Hingga pada akhirnya belajar dari kesalahan dan kegagalan tersebut, akhirnya berhasil membuat pesawat berukuran kecil dengan kemampuan yang terbatas,” katanya.
Kemudian Ia menjelaskan, kepuasannya tidak berhenti disana, dengan adanya media sosial, pada akhirnya dirinya bergabung ke dalam komunitas Aeromodelling. Berkat komunitas itu dia sharing pengalaman dan pengetahuan sesama penggemar aeromodelling.
Setelah bertanya atau berkonsultasi kepada rekan satu komunitas yang lebih berpengalaman, dirinya mampu membuat replika pesawat dengan kemampuan yang lebih baik.
Bahkan, replika pesawat yang telah dibuatnya dengan menggunakan remote kontrol, ternyata daya jelajah terbangnya bisa mencapai beberapa kilometer dengan memasang kamera khusus dapat memantau kondisi keadaan sekitarnya.
“Biaya membuat pesawat menghabiskan uang sebesar Rp 7 juta. Sedangkan bahan untuk merakit replika pesawat tersebut melalui toko online,” terangnya.
Rupanya hasil karyanya itu menarik minat sejumlah orang, hingga ada 20 orang yang ingin memesan dengan harga bervariasi mulai Rp 7 juta hingga Rp 10 juta.
“Alhamdulillah hasil jerih payah selama ini rupanya membuahkan hasil. Bahkan sekarang sudah banyak pemesan dari keluar kota salah satunya dari Sidoarjo,” tuturnya.
Penulis. : Tricahyo
Editor. : Heru