LINGKUNGAN

Dampak Kemarau Panjang, Debit Air Sumber PDAM Trunojoyo Sampang Susut 50 Persen.

35
×

Dampak Kemarau Panjang, Debit Air Sumber PDAM Trunojoyo Sampang Susut 50 Persen.

Sebarkan artikel ini
Musim kemarau panjang mengakibatkan warga harus rela antri ambil di air di sumur mengunakan jerigen

petajatim.co, Sampang – Dampak kemarau panjang dalam beberapa bulan terakhir, tidak hanya berimbas terhadap kekeringan di sejumlah daerah di Sampang. Tapi juga berefek terhadap debit air di sebagian sumber air yang dikelola Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Trunojoyo Sampang. Bahkan jumlah debit air yang mengalami penyusutan hingga mencapai 50 persen dari kondisi normal.

Kondisi tersebut, diperparah dengan terjadinya kerusakan pipa jaringan PDAM, akibat kegiatan proyek pelebaran jalan. Sehingga suplai air bersih yang disalurkan kepada para pelanggan di beberapa wilayah juga mengalami gangguan.

Kabag Hubungan Pelanggan, PDAM Trunojoyo Sampang, Yazid Solihin menjelaskan, selama ini, PDAM memiliki lima sumber dengan debit air yang cukup banyak. Namun memasuki musim kemarau seperti sekarang ini, ada sebagian sumber yang debit airnya mulai mengecil. Akibatnya, penyaluran air bersih ke pelanggan menjadi tidak maksimal.

“Sumber air yang mengalami penurunan debit itu di Sumber Kampung Rubaru, Desa Glisgis, Desa Gunung Maddah, Kacamatan Kota Sampang dan sumber air di Desa Sogian, Kecamatan Omben,” jelas Yazid. Jumat (20/09/19).

Dia mengungkapkan, setiap musim kemarau memang selalu terjadi penyusutan debit air di sumber. Tapi, penyusutan debit air yang cukup signifikan baru kali ini terjadi. Padahal biasanya penurunan debit air maksimal hanya 10 persen dari kondisi normal.

Dia mencontohkan, musim kemarau tahun lalu debit air sumber Kampung Rubaru hanya 8 liter per detik. Sementara, tahun ini malah menurun hingga mencapai 25 liter per detik. Kemudian ditambah adanya kerusakan pipa jaringan akibat proyek, membuat penyaluran air bersih ke masyarakat agak terhambat.

“Kami sudah berupaya memperbaiki pipa yang rusak, serta memperbaiki tekanan air dalam sumurnya. Alhamdulillah sudah mulai ada peningkatan, sebelumnya turun di angka 3,5 liter per detik kini sudah naik lagi menjadi 5 liter per detik. Meskipun masih dibawah normal tapi setidaknya pasokan air bersih untuk masyarakat sudah sedikit lebih baik,” terangnya.

Ditambahkannya, PDAM telah berupaya memaksimalkan pendistribusian air ke pelanggan. Salah satunya, dengan melakukan rekayasa penggunaan air dan pendistribusian air ke pelanggan dilakukan secara bertahap.

Dirinya mengakui, memang saat ini masih ada beberapa keluhan dari masyarakat terkait suplai air bersih yang sering mampet. Namun Yazid menyatakan, kondisi tersebut kemungkinan terjadi karena masih adanya masalah pada jaringan pipa di masing-masing rumah pelanggan. Untuk itu ia juga telah menginstruksikan kepada jajarannya untuk melakukan pengecekan ke jaringan di rumah-rumah.

“Mungkin ada sumbatan atau masalah lain sehingga alirannya masih terganggu. Untuk itu kami sudah menginstruksikan kepada pegawai dilapangan untuk melakukan pengecekan ke masing-masing jaringan di rumah penduduk. Selain itu kami juga terus berupaya memberikan bantuan droping air bersih apabila ada laporan dari masyarakat yang kesulitan mendapatkan air,” pungkasnya. (nal/her).