PETAJATIM.co, Sampang – Proyek optimalisasi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kota Sampang yang dikerjakan pihak PT Ganesha Jaya selaku kontraktor, menjadi sorotan tajam anggota DPRD Kabupaten Sampang. Pasalnya dampak dari pekerjaan proyek terssbut menimbulkan jalan berlubang bekas galian.
Sejumlah ruas jalan di kecamatan kota ditemukan dalam kondisi rusak akibat galian jaringan pipa SPAM. Di antaranya di Jalan Panglima, Jalan Rajawali dan Jalan Trunojoyo. Tentu saja kerusakan jalan dari bekas galian itu sangat membahayakan keselamatan para pengendara yang melintasi ruas jalan nasional tersebut.
Ketua Komisi III DPRD Sampang, Muhammad Subhan mengatakan, bekas galian pipa proyek SPAM bisa membahayakan pengendara. Karena itu, dia meminta pihak kontraktor agar segera memperbaiki jalan-jalan yang rusak akibat galian jaringan pipa.
“Proyek galian pipa SPAM merusak semua ruas jalan. Itu menjadi tanggungjawab kontraktor untuk segera melakukan perbaikan,” tegas Subhan, Kamis (13/1/2022).
Menurutnya, setelah galian jaringan pipa selesai, pihak kontraktor seharusnya segera memperbaiki jalan yang rusak. Tidak dibiarkan begitu saja sehingga bisa mengancam keselamatan pengendara, karena kuntur jalan tidak semulus sebelumnya.
“Setelah pengerjaan selesai harusnya langsung pengaspalan, tapi ini tidak. Bekas galian hanya ditimbun agregat. Otomatis struktur jalan tidak sesuai dengan kondisi awal dan tidak rata,” ungkap dia.
Legislator PPP itu berharap, ada koordinasi antara Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Trunojoyo Sampang, Dinas Perumahan Rakyat dan Wilayah Permukiman (DPRKP) Sampang dan Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Timur terkait dengan perbaikan jalan-jalan yang rusak akibat bekas galian pipa.
“Kami minta kerusakan jalan itu segera diperbaiki. Jangan sampai membahayakan pengendara,” pintanya.
Kepala DPRKP Sampang Mohammad Zis saat dikonfirmasi mengatakan jalan berlubang akibat bekas galian pipa menjadi tanggungjawab kontraktor. Pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi dengan pihak kontraktor agar kerusakan jalan itu tetap diperhatikan dan dilakukan rekondisi atau perbaikan.
“Informasinya ada sedikit pergeseran titik lokasi penanaman pipa. Sehingga perbaikan jalan belum bisa dilakukan,” kata Moh. Zis.
Sekedar informasi, Proyek Optimalisasi SPAM Kota Sampang diketahui adalah proyek dari Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Timur Direktorat Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Proyek tersebut merupakan program National Urban Water Supply Projects (NUWSP) dan menelan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 16,2 miliar.
Penulis : Zainal Abidin
Editor : Heru