PERTANIAN

Dinilai Tak Ideal, Disperta Sampang Masih Butuh Tambahan 88 Penyuluh Pertanian

43
×

Dinilai Tak Ideal, Disperta Sampang Masih Butuh Tambahan 88 Penyuluh Pertanian

Sebarkan artikel ini
Petani menanam padi di sawah di Desa Tanggumong, Kecamatan Kota Sampang

petajatim.co, Sampang – Dinas Pertanian (Disperta) Sampang kekurangan petugas penyuluh pertanian. Pasalnya, dengan 180 desa yang harus ditangani dinas tersebut hanya mempunyai 92 petugas dilapangan.

Plt Dinas Pertanian (Disperta) Sampang, Suyono mengatakan, sebanyak 92 penyuluh pertanian yang ada terdiri dari penyuluh berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) tercatat 67 orang, dan tenaga honorer 25 orang. Mengingat jumlah petugas yang tak ideal tersebut, sehingga satu orang penyuluh terpaksa harus menangani 2 sampai 3 desa.

“Karena jumlahnya terbatas sehingga satu penyuluh menangani sampai tiga desa. Akibatnya program penyuluhan kepada petani kurang maksimal,” ungkap Suyono, Sabtu (21/12/19).

Menurut dia, idealnya satu penyuluh menangani satu desa. Itu artinya Disperta masih membutuhkan tambahan 88 penyuluh pertanian sesuai dengan jumlah desa yang ada di Sampang.

Pihaknya mengaku sudah mengajukan permohonan penambahan penyuluh kepada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Sampang. Tapi sampai saat ini belum ada penambahan penyuluh.

“Setiap tahun kami mengajukan penambahan penyuluh. Tapi belum dikasih,” katanya.

Meski minim, Suyono mengklaim bahwa selama ini penyuluh rutin ke lapangan untuk memberikan penyuluhan dan membantu petani dalam mengelola dan meningkatkan hasil produksi pertanian.

Dirinya berharap agar petani aktif berkoordinasi dengan penyuluh di masing-masing desa. Manakala ada persoalan terkait dengan pertanian segera melapor kepada penyuluh.

“Kami bersama Kodim 0828 Sampang membentuk tim Taruna Tani di tiap kecamatan. Mereka bertugas membantu petani menyelesaikan persoalan pertanian, misalnya bantuan pupuk dan membasmi hama penyakit,” ujarnya.

Menanggapi itu, anggota Komisi II DPRD Sampang Alan Kaisan mengatakan, minimnya petugas penyuluh pertanian di Sampang bukan persoalan baru. Akan tetapi sampai saat ini tidak ada langkah konkrit yang dilakukan Disperta untuk menangani persoalan tersebut.

“Kami sudah membahas persoalan itu dengan dinas terkait. Kami minta agar dinas merekrut penyuluh baru meski bukan PNS, Terpenting orang itu mempunyai keahlian di bidang pertanian,” kata Politikus Partai Gerindra itu.

Selain rekrutmen penyuluh, pihaknya meminta agar anggaran untuk program penyuluhan pertanian pada 2021 mendatang ditambah. Anggaran tersebut nantinya lebih banyak digunakan untuk program pengadaan alat, dan pembinaan atau pendamping bagi petani.

“Kami menekankan agar semua program yang dijalankan Disperta itu betul-betul menyentuh masyarakat, dan bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil produksi pertanian di Sampang,” tukasnya. (nal/her)