UKM

Diskumnaker Sampang Gelar Pelatihan Berbasis Kompetensi

32
×

Diskumnaker Sampang Gelar Pelatihan Berbasis Kompetensi

Sebarkan artikel ini
Para peserta sedang mengikuti pelatihan berbasis kompetensi berupa las listrik di BLK Sampang

petajatim.co, Sampang – Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Tenaga Kerja (Diskumnaker) Kabupaten Sampang melaksanakan pelatihan berbasis kompetensi. Kegiatan tersebut bersumber dari APBD Sampang dan APBN Pusat.

Lutfi, Kasie Pelatihan dan Produktifitas Tenaga Kerja, Diskumnaker Sampang, menjelaskan, untuk pelatihan las listrik dan pelatihan service sepeda motor bersumber dari dana APBD, sedangkan pelatihan menjahit dan service sepeda motor sumber dananya dari APBN.

“Pelatihan las listrik dan service sepeda motor dilaksanakan selama 27 hari. Setelah peserta mengikuti pelatihan akan mengikuti uji kopetensi dan bagi peserta yang lulus akan mendapat sertifikat kompetensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi,” jelas Lutfi, Selasa (8/10/2019).

Lebih jauh ia menerangkan, untuk pelatihan menjahit dan service sepeda motor, sumbernya dari APBN, pelaksanaannya selama 35 hari. Mereka juga akan di uji kompetensi dan mendapatkan sertifikat dari BNSP bagi yang dinyatakan lulus.

Dikatakannya, tujuan dilaksanakan pelatihan berbasis kompetensi tersebut, diharapkan para peserta yang telah lulus uji kompetensi dapat terserap di industri.

“Jadi tenaga kerja terampil itu dapat bersaing dalam mendapatkan lapangan pekerjaan, sehingga berpengaruh terhadap meningkatnya Indek Pembangunan Manusia (IPM), sekaligus bisa mengurangi jumlah pengangguran di Sampang,” ujarnya.

Salah satu peserta pelatihan Ade (35) dari Desa Pangilen, Kecamatan Sampang, menyampaikan, ia mendaftar langsung ke Balai Latihan Kerja (BLK) Sampang supaya dapat mengikuti pelatihan berbasis kompetensi tersebut.

“Alhamdulillah saya bisa mengikuti pelatihan menjahit selama 35 hari. Mudah-mudahan kelak ilmu yang saya dapatkan selama mengikuti pelatihan, bisa dijadikan bekal dalam membuka lapangan kerja sendiri dalam mengembangkan usaha menjahit baju, untuk menopang penghasilan keluarga, ” tutur Ade. (tricahyo/her)