PETAJATIM.co, Sampang – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang ingin secepatnya meresmikan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum (RSU) Ketapang, Kecamatan Ketapang. Persiapan terus dimatangkan mulai dari menyiapkan dokter spesialis, alat kesehatan (alkes), perawat hingga sarana prasarana yang dibutuhkan.
Pelayanan yang tersedia di RSU Ketapang antara lain poli penyakit dalam, bedah, kandungan, anak dan poli gigi. Poli bedah, anak dan gigi sudah ada dokternya. Sementara, untuk spesialis penyakit dalam dan kandungan belum ada.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Petajatim.co. Dinas Kesehatan (Dinkes) Sampang sebenarnya telah menugaskan salah satu dokter kandungan yang bekerja di RSUD dr Muhammad Zyn untuk mutasi ke RSU Ketapang.
Akan tetapi dokter tersebut menolak. Bahkan, sampai mengancam akan mengundurkan diri jika tetap dimutasi ke RSU Ketapang. Alasan dokter itu menolak dipindah karena lokasi rumah sakit jauh dari kota, menjadi dokter pembantu di klinik Nindhita dan sudah lama membuka praktik di rumahnya.
Alasan tersebut bertolak belakang dengan sumpah profesi dokter yang akan menjalankan tugas dan membaktikan hidupnya guna kepentingan peri kemanusiaan. Di pasal 1 Kode Etik Kedokteran Indonesia disebutkan bahwa setiap dokter harus menjunjung tinggi dan mengamalkan sumpahnya.
Humas Dinkes Sampang dr. Yuliono mengatakan, launching atau peresmian RSU Ketapang dijadwalkan pada 12 November 2020 bertepatan dengan peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) Ke-56.
Visitasi akreditasi RSU Ketapang sudah diajukan ke Dinas Kesehatan Provinsi Jawa timur untuk dilakukan penilaian. Rumah sakit tersebut diharapkan bisa menopang pelayanan kesehatan di RSUD dr Muhammad Zyn dan menjadi rumah sakit rujukan untuk masyarakat di wilayah Pantura.
“Selama ini kita bekerja keras dan berupaya maksimal untuk segera mengoperasikan RSU Ketapang. Doakan saja semoga semuanya bisa berjalan dengan lancar,” ujar Yuliono saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (2/11/2020).
Ia mengatakan, dokter spesialis kandungan untuk RSU Ketapang sudah ada. Dokter tersebut sebelumnya bertugas di RSUD dr. Muhammad Zyn. Namun, dirinya mengaku tidak tahu kalau dokter yang bersangkutan itu menolak dimutasi ke Ketapang.
“Mengenai masalah itu. Kami akan koordinasikan dulu dengan pihak terkait. Kami juga akan konsultasikan dengan Ikan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Sampang terkait dengan kebutuhan dokter spesialis di RSU Ketapang,” pungkasnya.
Penulis : Zainal Abidin
Editor : Heru