LINGKUNGAN

GenBI Sukses Gelar Bersih Indonesia di Sidoarjo

39
×

GenBI Sukses Gelar Bersih Indonesia di Sidoarjo

Sebarkan artikel ini
Sejumlah remaja yang tegabung dalam Generasi Baru Indonesia (GenBI) tengah mengadakan bersih lingkungan di Desa Wedoro, Kecamatan Waru, Sidoarjo

petajatim.co Sidoarjo – Bank Indonesia melalui penerima beasiswa yang dikenal dengan GenBI atau Generasi Baru Indonesia menggelar Bersih Indonesia di Desa Wedoro, Kecamatan Waru, Sidoarjo, (03/10/2019).

Kegiatan yang bekerjasama dengan Komunitas Tunas Hijau, Zero Waste, Eco Lab dan Bank Sampah Induk Surabaya mengusung tema “Bersih Budayaku, Indah Kampungku”.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Manager Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah Jawa Timur Deasy Surya Andarina, perangkat Desa Wedoro, Ketua BPD Wedoro Albarado, pengelola BUMDes, serta unsur tokoh agama dan masyarakat sekitar.

Tak hanya itu, pantauan di lapangan kegiatan Bersih Indonesia itu semakin semarak dengan adanya pembelian bantuan gerobak besi dari Bank Indonesia kepada pihak desa.

Selain itu, juga dilakukan penanaman pohon pucuk merah, pembuatan mural ajakan menjaga uang kertas, pembagian sabun kebersihan dan sembako serta pembuatan rumah taman baca.

Manajer Kantor Perwakilan BI Wilayah Jawa Timur menyampaikan bahwa acara Bersih Indonesia itu dilakukan di masing-masing Provinsi atas kerjasama dengan para Mahasiswa penerima beasiswa.

Di Desa Wedoro sendiri, pengadaan program bank Sampah ini bertujuan agar masyarakat lebih peduli dengan tanah yang ditinggali melalui pengelolaan yang benar dengan didaur ulang.

“Kasian anak cucu kita jika kita meninggalkan bumi dengan banyaknya sampah, mari bawa tas belanja agar tidak memakai plastik ketika ke pasar, ini salah satu upaya untuk meminimalisir penggunaan plastik,” ucapnya.

Pengelolaan Bank Sampah itu diharapkan kedepan dapat membuat lingkungan sekitar serta dapat menghasilan uang yang dapat diputar untuk pemberdayaan masyarakat Wedoro.

Sementara itu, perwakilan dari Bank Sampah Induk Surabaya Nurul Hasanah mengungkapkan bahwa pihaknya mendukung program nasional melalui kiat 3R yakni Reduce, Reuse dan Recycle.

Pada kesempatan itu, dirinya menjelaskan bahwa warga harus mengetahui terlebih dahulu mana sampah yang bisa dipilah dan memiliki nilai jual untuk dipisah.

Untuk botol sendiri bisa dikumpulkan kemudian dilakukan pemisahan antar warna dan dilepas segel merknya dan meremet rapat botol itu.

Untuk kresek tersendiri jika yang merupakan bekas ikan tidak bisa digabung karena bau abis dan dimakan tikus oleh sebabnya lebih baik dikeringkan terlebih dahulu.

“Sampah plastik memiliki manfaat, sekarang bank Sampah telah bekerjasama dengan Kementerian PUPR, karena untuk sampah plastik akan menjadi bahan campuran aspal,” terangnya.

Hal senada disampaikan dari perwakilan Komunitas Zero Waste Wayan yang berpesan agar mengurangi penggunaan popok balita sekali pakai karena selain membuat manja anak, sampah ini jenis terurai.

Sedangkan jika dibuang di pantai akan membunuh hewan laut dan mencemari keindahan biota laut. Namun kadang kemajuan suatu era dapat mengulangkan etos kerja yang diwariskan.

Kegiatan yang digagas para penerima Beasiswa Bank Indonesia itu mendapatkan apresiasi dari seluruh perangkat desa hingga ke tingkat RT dan masyarakat setempat karena memiliki manfaat jangka panjang yang sangat baik. (tricahyo/her)