KINERJA

Kondisi Bangunan Polindes Patarongan Memprihatinkan, Dinkes Sampang Terkesan Tutup Mata

54
×

Kondisi Bangunan Polindes Patarongan Memprihatinkan, Dinkes Sampang Terkesan Tutup Mata

Sebarkan artikel ini
Bangunan Polindes Patarongan, Kecamatan Torjun, temboknya sudah mulai retak sehinga dikhawatirkan roboh

petajatim.co, Sampang – Kondisi bangunan Pondok Bersalin Desa (Polindes) Patarongan Kecamatan Torjun, Kabupaten Sampang sangat memprihatinkan. Temboknya sudah mulai pecah-pecah, akibat belum tersentuh perbaikan sama sekali semenjak Polindes tersebut di bangun beberapa tahun silam. Sehingga dikhawatirkan bangunan itu akan roboh jika tidak segera direhab.

Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sampang Agus Mulyadi, saat dikonfirmasi terkait bangunan Polindes Patarongan mengatakan, prosedur perbaikannya merupakan tanggung jawab desa setempat. Dikatakannya, setelah dibangun maka perawatannya diserahkan pada anggaran Kecamatan.

“Pengelolaan Polindes menggunakan anggaran Pagu Indikatif Kewilayahan (PIK). Sebenarnya kita juga mendorong petugas kesehatan untuk mengusulkan melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrembangdes) hingga Musrenbang Kecamatan sampai tingkat Musrenbang Kabupaten. Usulan tersebut nantinya akan kita kawal,” jelas Agus, Senin (23/12/2019).

Sementara itu Kasi Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kecamatan Torjun, Mudakir, menyampaikan, untuk pengajuan rehab Polindes Patarongan tidak masuk dalam usulan Musrembangcam tahun ini. Karena anggaran PIK tidak cukup untuk melakukan kegiatan rehab Polindes Patarongan, namun pihak kecamatan sudah mengusulkan ke Dinkes melalui dana non PIK.

“Kita berharap semoga usulan rehab Polindes Patarongan tersebut dapat direalisasikan oleh Dinkes,” kata Mudakkir.

Disisi lain Kepala Desa (Kades)Patarongan, Mohammad Subaidi menyatakan, bahwa rencana rehab Polindes memang tidak masuk dalam usulan Musrembangdes. Karena ada perubahan usulan dengan adanya Program Desa Pintar serta pembangunan tower untuk jaringan internet desa.

“Mengingat Program Desa Pintar dinilai lebih penting maka usulan tersebut yang diutamakan dalam rapat Musrenbangdes kemarin,” ujar Muhammad Subaidi.

Melihat kondisi bangunan Polindes yang sangat memprihatinkan tersebut membuat warga Desa Patarangon merasa resah. Pasalnya, jika tetap dibiarkan tanpa dilakukan upaya perbaikan maka dikhawatirkan sewaktu-waktu akan roboh, sehingga dapat membahayakan keselamatan jiwa warga yang hendak berobat.

“Jadi kami berharap agar dinas terkait memperhatikan bangunan Polindes yang sudah tidak layak itu. Sebab jika tidak segera diperbaiki warga merasa was-was bangunan itu akan ambruk menimpa pasien yang sedang berobat,” ucap warga itu. (tricahyo/her)