PERTANIAN

Lapas Kelas IIB Sampang Tak Luput Dari Sasaran Semprotan Disinfektan

48
×

Lapas Kelas IIB Sampang Tak Luput Dari Sasaran Semprotan Disinfektan

Sebarkan artikel ini
Petugas satgas corona sedang menyemprot disinfektan di Lapas Kelas II Sampang.

petajatim.co, Sampang – Tindakan penyemprotan disinfektan tidak dilakukan di ruang publik maupun di sejumlah perkantoran, tetapi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Sampang juga tidak luput dari sasaran Satuan Tugas (Satgas) dalam upaya pencegahan dan penyebaran Coronavirus Dease (Covid – 19).

Satgas tersebut anggotanya terdiri dari lintas sektor antara lain, Dinas Kesehatan (Dinkes), Palang Merah Indonesia (PMI), Polres, Kodim 0828, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Petugas tersebut akan melakukan penyisiran berbagai tempat keramaian untuk dilakukan penyemprotan disinfektan.

Kepala Lapas (Kalapas) Kelas IIB Sampang, Gatot Tri Raharjo menyatakan, sementara ini warga binaan belum ada yang masuk daftar orang dalam pemantauan (ODP). Karena sejak tanggal 19 Maret kemarin pihaknya sudah melaksanakan screning kepada 370 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), serta juga seluruh petugas Lapas dengan melihat suhu tubuh jangan sampai di atas 38 derajat celsius.

“Kita melakukan Thermal scanner terhadap para WBP dan petugas lapas, kebetulan kita mempunyai alat Thermal scanner sendiri sehingga lebih cepat melakukan deteksi terhadap suhu tubuh. Awalnya sebelum kami membeli sendiri alat scanner itu, terpaksa menggunakan termometer sehingga butuh waktu lama untuk mengetahui secara pasti suhu tubuh seseorang,” ujarnya.

Ia menambahkan, penyemprotan disinfektan itu dilakukan di blok hunian dan lingkungan sekitar Lapas. Mengingat tingginya mobilitas orang atau keluargaan warga binaan yang ingin membesuk, maka Lapas juga menjadi salah prioritas untuk tindakan pencegahan Covid 19. Sehingga para petugas maupun tamu yang berkunjung harus mencuci tangan mengunakan hand sanitizer.

“Selain itu kita juga mensosialisasikan bagaimana mencuci tangan yang benar dan perlindungan saat batuk kepada WBP. Karena menjaga kesehatan dan lingkungan sekitar tetap hiegenis sangat penting, mengingat dalam satu blok hunian diisi lebih dari 4 orang tiap bloknya,” tutupnya. (tricahyo/her)