NASIONAL

Media Reuters Ungkap Fakta Jumlah Kematian Covid 19 Di Indonesia Mencapai 2.212 Pasien

160
×

Media Reuters Ungkap Fakta Jumlah Kematian Covid 19 Di Indonesia Mencapai 2.212 Pasien

Sebarkan artikel ini
Petugas sedang melakukan penyemprotan disinfektan disejumlah fasilitas umum.

petajatim.co, Internasional – Sebuah media asing yang berkedudukan di London, Reuters mengungkapkan bahwa jumlah orang Indonesia meninggal karena terpapar gejala akut Covid 19 mencapai Lebih dari 2.200 orang.

Data tersebut berbanding jauh dengan data resmi yang di sampaikan Pemerintah RI bahwa jumlah pasien positif corona terhitung Kamis (30/4/2020) sebanyak 10,118 pasien, sedangkan angka kasus kematian mencapai 792 orang dengan tingkat kesembuhan 1.522 orang.

Berdasarkan Informasi yang diterima Reuters terhadap data di 16 provinsi dari 34 provinsi di Indonesia. Tiga pakar medis menyatakan data itu menunjukkan korban meninggal nasional jauh lebih tinggi dibandingkan data resmi sebanyak 792 orang.

Indonesia memiliki salah satu tingkat pengujian terendah di dunia dan beberapa ahli epidemiologi mengatakan bahwa telah mempersulit untuk mendapatkan gambaran akurat tentang tingkat infeksi di negara terpadat keempat di dunia.

Data terbaru dari 16 provinsi menunjukkan ada 2.212 kematian pasien di bawah pengawasan karena mereka memiliki gejala coronavirus akut. Kementerian kesehatan Indonesia menggunakan akronim PDP untuk mengklasifikasikan pasien-pasien ini ketika tidak ada penjelasan klinis lain untuk gejalanya.

Data dikumpulkan oleh lembaga provinsi setiap hari atau setiap minggu dari angka yang dipasok oleh rumah sakit, klinik dan pejabat yang mengawasi pemakaman. Itu diperoleh oleh Reuters dengan memeriksa situs web, berbicara dengan pejabat provinsi dan meninjau laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Sebanyak 2.212 kematian itu tambahan pada kematian 693 orang yang telah dites positif Covid-19 di provinsi-provinsi itu dan secara resmi dicatat sebagai korban penyakit tersebut. 16 provinsi itu mencakup lebih dari tiga per empat dari total populasi Indonesia sebanyak 260 juta jiwa.

Anggota tim pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, tidak menyangkal temuan Reuters. Tapi menolak berkomentar tentang jumlah korban meninggal corona yang ditemukan pada para pasien PDP.

Dia menyatakan sebanyak 19.897 suspect corona di Indonesia tidak dites karena panjangnya antrean spesimen yang menunggu diproses di laboratorium yang kekurangan staf. Menurut dia, beberapa orang telah meninggal sebelum sampel mereka dianalisis.

“Jika mereka memiliki ribuan atau ratusan sampel yang perlu mereka tes, mana yang akan mereka beri prioritas? Mereka akan memberi prioritas pada orang yang masih hidup,” kata Wiku pada Reuters.

Menurut pedoman COVID-19 terbaru dari Departemen Kesehatan, pasien yang diklasifikasikan sebagai PDP adalah mereka yang menderita penyakit pernapasan akut yang tidak ada penjelasan klinis selain coronavirus baru.

Untuk diklasifikasikan sebagai PDP, pasien juga harus melakukan perjalanan ke suatu negara, atau suatu daerah di Indonesia, di mana virus corona telah bertahan dalam waktu 14 hari sejak jatuh sakit.

“Saya yakin mayoritas kematian PDP disebabkan oleh Covid-19,” ungkap Pandu Riono, epidemiologis di Universitas Indonesia, menyebut gejala Covid-19 mereka dan tak ada penyebab lain kematian.

Data provinsi yang diikuti Reuters bulan ini menunjukkan pemakaman di Jakarta pada Maret meningkat 40% dibandingkan bulan mana pun sejak Januari 2018. Indonesia memiliki kasus corona yang resmi dicatat 9.096 pada 27 April. Indonesia melakukan 210 tes per satu juta orang. Australia memiliki tes 100 kali lebih banyak per kapita dan Vietnam melakukan tes sekitar 10 kali lebih banyak.

“Tingkat infeksi dan kematian sebenarnya lebih tinggi dibandingkan data yang dilaporkan resmi karena tes kita masih sangat rendah dibandingkan populasi,” kata Dr Iwan Ariawan, epidemiologis dari Universitas Indonesia pada Reuters.

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Daeng Mohammad Faqih, meminta pemerintah mengungkap jumlah pasien PDP yang meninggal, tapi tidak dites. Kantor perwakilan WHO di Indonesia menyatakan pada akhir pekan bahwa kematian suspect virus corona perlu diungkapkan.

Adisasmito mengatakan pemerintah tidak menyembunyikan data dan bahwa dia tidak mengetahui bahwa WHO telah menyerukan dugaan statistik kematian COVID-19 untuk dipublikasikan.

Sementara itu WHO menolak berkomentar selain dari imbauan yang diungkapkan pada akhir pekan mengenai laporan situasi terbaru di Indonesia. (her) sumber Reuters