KESEHATAN

Mushaddaq Chalili, Komisi IV DPRD Sampang Kunjungi Salma Penderita ODGJ di Sreseh

38
×

Mushaddaq Chalili, Komisi IV DPRD Sampang Kunjungi Salma Penderita ODGJ di Sreseh

Sebarkan artikel ini
Mushaddaq Chalili, anggota Komisi IV DPRD Sampang saat mengunjungi Salma Penderita ODGJ yang tinggal di sebuah gubuk ditengah ladang di Sreseh

petajatim.co, Sampang – Salma penderita Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) mendapat perhatian khusus dari Anggota DPRD Kabupaten Sampang, Mushaddaq Chalili. Dia bersama Dinas Sosial (Dinsos) mengunjungi warga asal Dusun Tebeh Berek, Desa Labuhan Kecamatan Sreseh itu Kamis (31/10/2019).

Menurut penuturan salah seorang keluarganya, Salma mengalami gangguan kejiwaan sejak 10 lalu, karena depresi berat setelah ditinggal suaminya meninggal dunia.

“Bermula dari kepergian suami tercinta, Salma jadi berubah sikap secara drastis. Bila masuk ke dalam rumahnya tiba-tiba teriak-teriak bahkan marah tanpa sebebas. Karena pihak keluarga dan tetangga merasa terganggu dengan ulahnya, sehingga dia terpaksa diasingkan diaebuah gubuk sederhana ditengah ladang yang berada disekitar rumahnya,” tuturnya.

Melihat kondisinya yang sangat miris, Mushaddaq Chalili, Anggota Komisi IV itu tergerak untuk dia agar terlepas dari situasi yang membuatnya semakin tertekan, karena cara penangananya yang tidak tepat.

“Penanganan ODGJ harus melibatkan semua pihak, karena tidak hanya menyangkut aspek kejiwaannya saja yang perlu ditangani. Namun permasalahan kondisi sosial ekonomi penderita harus diperhatikan,” ungkap anggota Legislatif dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, Jum’at (1/11/2019).

Ia pun menambahkan, terkait permasalahan tersebut tentu saja tidak hanya satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menangani penderita gangguan jiwa itu. Tetapi beberapa OPD terkait harus saling mendukung agar penanganannya lebih berhasil.

“Misalnya pihak Dinsos, lebih fokus dalam penangananya dari aspek kemanusiannya. Sedangkan Dinas Kesehatan (Dinkes) dalam hal pengobatannya, baik dari sisi fisik maupun psikisnya. Jadi peran Dinsos dan Dinkes merupakan satu kesatuan yang utuh, sehingga tidak bisa dipisahkan perannya, ” tandasnya.

Sebelumnya Salma sempat ditangani oleh petugas Puskesmas Sreseh, tapi dalam beberapa waktu terakhir sudah berhenti, baik pemberian obat atau tindakan medis lainnya.

Bahkan rencana dia akan dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya, dinilai sudah tidak diperlukan lagi mengingat kondisi kejiwaannya kini mulai berangsur-angsur stabil. (tricahyo/her)