PETAJATIM.com, Sampang – Potensi usaha kecil menengah (UKM) di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, sejatinya cukup besar, namun belum tergarap secara maksimal. Perlu dukungan berbagai pihak, tak hanya peran pemerintah daerah saja, namun peran swasta juga diharapkan agar UKM di Sampang lebih optimal dengan berinteraksi langsung dengan pelaku usaha di daerah.
Jika dilihat, pertumbuhan UKM maupun IKM di Sampang, bergerak cukup dinamis. Dari sektor ini, banyak bermunculan pengusaha-pengusaha baru. Banyak produk-produk unggulan khas Sampang yang sudah dikenal dan diminati masyarakat, semisal petis khas Sampang, usaha makanan dan minuman, kerajinan (handycraft) hingga batik.
Menurut pengamat usaha kecil dan menengah dari Sailendra Foundation, Nugroho JN, meski pertumbuhan UKM di Sampang cukup besar, namun peran Pemerintah Kabupaten Sampang melalui Dinas terkait belum optimal.
“ Sampang ini potensinya bagus, menurut hemat saya, pertumbuhan UKM di Sampang terus bergerak dinamis. Hanya saja, peran pemerintah Sampang harus lebih dioptimalkan. Pelaku UKM harus didorong untuk memiliki daya saing. Jalankan program pelatihan dan pembinaan, setelahnya ditindak lanjuti dengan implementasi program, agar pelaku UKM bisa mengembangkan usahanya,” kata Nugroho kepada petajatim.co, melalui sambungan telepon,, Selasa (25/6).
Selain itu, lanjut Nugroho, penting artinya dibentuk tim ekonomi kreatif, sebagai tindak lanjut dari program Pemerintah Pusat, untuk menciptakan ekosistem ekonomi Kabupaten/Kota kreatif.
“ Pelaku usaha UKM harus scale-up. Untuk itu mentalitas dan organisasi harus dipersiapkan, jangan lagi berfikir hanya menjual produk ke tetangga. Pelaku UKM harus naik kelas, karenanya perlu yang namanya 4P, yakni product, place, price dan promotion ditambah purpose. Jadi berbisnis harus punya tujuan. Manajemen mutu dan kualitas harus diperhatikan,” ungkapnya.
(Jk, red)