KESEHATAN

Pemkab Sampang Dapat Bantuan Alat Test PCR Dari Menkopolhukam

246
×

Pemkab Sampang Dapat Bantuan Alat Test PCR Dari Menkopolhukam

Sebarkan artikel ini
Tim Pencegahan Satgas Covid-19 Kabupaten Sampang Agus Mulyadi saat memberikan keterangan kepada wartawan.

PETAJATIM.co, Sampang – Upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang untuk melakukan deteksi penularan virus Corona atau Covid-19 akan lebih maksimal. Pasalnya, daerah yang dikenal dengan sebutan Kota Bahari ini mendapat bantuan alat polymerase chain reaction (PCR) dari Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) RI.

Tim Pencegahan Satgas Covid-19 Kabupaten Sampang Agus Mulyadi mengatakan, sebelumnya Pemkab berencana membeli alat PCR. Tapi karena ada bantuan alat PCR dari Gugus Tugas Penanganan Covid-19 pusat akhirnya tidak jadi membeli alat tersebut.

“Kita mendapat bantuan satu unit alat test PCR dari Menkopolhukam yang diserahkan melalui Gugus Tugas Penanganan Covid-19 pusat. Bantuan tersebut akan diambil hari ini,” katanya saat ditemui usai kegiatan rapat di kantor DPRD, Rabu (24/06/2020).

Agus Mulyadi menjelaskan, tes PCR merupakan tes yang menyasar langsung pada virus Corona dan hasilnya dianggap akurat. Tes PCR dianggap golden standar dalam mendeteksi virus Covid-19.

“Tes PCR ini lebih dikenal dengan sebutan test Swab,” ucapnya.

Test PCR mengambil cairan tubuh yang paling banyak mengandung virus. Tes tersebut dilakukan dengan menggunakan alat usap melalui hidung. Selain dari hidung, sampel cairan tubuh juga dapat diambil dari dahak.

Ia menyampaikan, test PCR atau Swab penting dilakukan untuk mendeteksi seseorang terpapar virus Corona atau tidak. Sebab, orang yang dinyatakan non reaktif saat dilakukan rapid test bisa saja hasil Swabnya positif.

“Mungkin saat dirapid test daya tahan tubuhnya sedang bagus. Tapi saat dilakukan tes Swab baru ketahuan kalau ternyata orang itu terinfeksi virus Corona,” terang pria yang menjabat sebagai Plt Kepala Dinas Kesehatan itu.

Lebih jauh Agus menjelaskan, Screening dan test PCR akan dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Artinya, tidak semua warga yang hasil rapid testnya menunjukkan reaktif akan ditindaklanjuti dengan test PCR.

Sebab, dalam pelaksanaan test PCR membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) atau petugas yang memadai. Sementara SDM yang ada saat ini masih terbatas.

Selain itu, test PCR juga terdiri dari beberapa tahapan. Mulai dari tahap amplifikasi, penguraian dan pengujian melalui alat mikroskop. Sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa mengetahui hasilnya.

Kemudian, yang tidak kalah penting lagi ialah menyediakan ruangan atau tempat khusus di rumah sakit untuk test PCR.

“Alat PCR bantuan dari pusat akan ditempatkan di RSUD dr Muhammad Zyn Sampang. Kami sudah menyiapkan ruangan khusus test PCR,” pungkasnya. (nal/her)