PERTANIAN

Politisi Senayan Slamet Ariyadi Ungkap Cara Mafia Pupuk Subsidi Bermain

2697
×

Politisi Senayan Slamet Ariyadi Ungkap Cara Mafia Pupuk Subsidi Bermain

Sebarkan artikel ini
Anggota DPR RI Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Slamet Ariyadi.

PETAJATIM.co, Sampang – Upaya Polres Sampang dalam menyelidiki dugaan kebocoran pupuk subsidi mendapat dukungan banyak pihak. Salah satunya dari anggota DPR RI Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Slamet Ariyadi.

Politisi Senayan itu berharap Aparat Penegak Hukum (APH) bisa mengungkap apakah penangkapan kendaraan truk bermuatan pupuk subsidi ilegal sebanyak 8 ton di Kabupaten Blora, Jawa Tengah itu ada kaitannya dengan keberadaan mafia pupuk di Kota Bahari.

“Amanat pupuk bersubsidi dimulai dari pabrikan sampai ke tangan petani itu harus diamankan. Realisasi pupuk juga harus tersebar secara merata ke para petani,” kata Slamet Ariyadi, Jumat (26/02/2021).

Dikatakannya, pemerintah sebenarnya berniat baik dengan memberikan subsidi pupuk bagi para petani karena pupuk adalah salah satu faktor penentu peningkatan produktivitas pertanian.

Akan tetapi, selama ini fakta di lapangan menunjukkan bahwa banyak petani termasuk di Madura menjerit karena kelangkaan pupuk. Kelangkaan pupuk ini disinyalir akibat ulah para mafia.

“Swasembada pangan adalah suatu keniscayaan. Tetapi jika ternyata masih ada masalah dengan pendistribusian pupuk bersubsidi, itu berarti ada kaitannya dengan mafia pupuk,” katanya.

Politikus asal Kabupaten Sampang itu mengungkapkan bagaimana cara mafia pupuk bermain. Harga pupuk bersubsidi lebih murah daripada yang non-subsidi. Karena harganya murah, para mafia di lapangan memborong pupuk tersebut, dan menjualnya lagi ke pengusaha besar di luar kota.

Kondisi ini menyebabkan para distributor menjual pupuk dengan harga yang agak tinggi dan tidak terjangkau oleh petani sehingga petani selalu sulit mendapatkan pupuk subsidi.

“Tindakan mafia pupuk dengan modus seperti itu menyebabkan kelangkaan pupuk dan sangat merugikan petani. Terlebih di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini,” terangnya

Pemerintah harus menjamin agar pendistribusian pupuk dapat diawasi secara ketat untuk menjamin upaya menciptakan ketahanan dan kemandirian pangan. Yakni dengan membentuk tim pengawasan penyaluran distribusi pupuk di tingkat kecamatan.

“Kami mendukung upaya polisi dalam menyelidiki kebocoran pupuk subsidi di Sampang. Pelaku penyimpangan pupuk subsidi harus ditindak tegas. Apapun alasannya dan siapapun oknum atau pelakunya,” tandasnya.

Sekedar informasi, Polres Sampang terus menyelidiki dugaan kebocoran pupuk subsidi di Kabupaten Sampang. Penyidik telah memeriksa sejumlah pihak terkait antara lain, pihak distributor dan oknum salah seorang Wakil Ketua DPRD yang diduga sebagai pemilik truk tersebut.

Dugaan kebocoran pupuk subsidi di Sampang berawal dari kasus penangkapan kendaraan truk bermuatan pupuk subsidi jenis ZA sebanyak 160 karung atau 8 ton di Desa Bangkleyan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, Jawa T engah pada Rabu 27 Januari 2021.

Dari penangkapan itu, Polres Blora berhasil mengamankan seorang sopir truk dan kernetnya. Polisi juga menyita Barang Bukti berupa satu unit kendaraan bermotor truk Mitsubishi /FE74S 4×2 MT, warna kuning hijau, dengan No.Pol. M 8041 UP, tahun pembuatan 2013 beserta kunci truk dan STNK atas nama PT Suramadu Perkasa alamat Jl. Raya Tambelangan No.09 Rw.01/01 SPG/Ds. Tambelangan, Sampang.

Penulis : Zainal Abidin
Editor : Heru