KESEHATAN

Rapid Test Di Pelabuhan Tanglok, 19 Dari 246 Orang Dinyatakan Reaktif

432
×

Rapid Test Di Pelabuhan Tanglok, 19 Dari 246 Orang Dinyatakan Reaktif

Sebarkan artikel ini
Petugas saat melaksanakan rapid test di Pelabuhan Tanglok Sampang

PETAJATIM.co, Sampang – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sampang melaksanakan rapid test di Pelabuhan Tanglok, Kelurahan Banyuayar, Kecamatan Kota. Rapid test massal tersebut dilakukan disejumlah tempat publik dengan mobilitas tinggi, karena jumlah pasien positif Covid-19 di Sampang cukup tinggi kini sudah mencapai 59 kasus.

Sebanyak 246 warga yang beraktivitas di Pelabuhan Tanglok yang dijadikan sebagai tempat penyeberangan bagi warga yang hendak ke Pulau Mandangin maupun sebaliknya tersebut, digelar rapid test untuk mengetahui warga yang reaktif maupun non reaktif.

Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Kesehatan Masyarakat Dinkes Sampang, Yuliono mengatakan, langkah rapid test kali ini memprioritaskan masyarakat pesisir di Pulau Mandangin yang tengah beraktivitas di Pelabuhan Tanglok.

“Dari hasil rapid test terhadap 246 warga tersebut, ternyata ada 19 orang dinyatakan reaktif,” ungkap Yuliono, Kamis (11/6/2020).

Bagi warga hasil rapid testnya dinyatakan reaktif, maka dianjurkan untuk isolasi mandiri dan mematuhi imbauan pemerintah dengan menerapkan pola hidup sehat dengan melaksanakan protokol kesehatan.

“Untuk 19 orang yang dinyatakan reaktif, kami akan melakukan pemantauan dan jika dirasa perlu akan di Swab test,” paparnya.

Dikatakanya, selain melaksanakan rapid test, pihaknya juga sekalian mendata warga yang telah di rapid test. Terutama warga yang hendak menyeberang ke Pulau Mandangin.

Sementara itu untuk mempermudah pelaksanaan rapid test tersebut, petugas Dinas Perhubungan (Dishub) melakukan penjagaan dipintu masuk pelabuhan dan mengarahkan warga yang hendak menyeberang untuk di rapid test di posko Covid 19 yang ada di pelabuhan.

Untuk mengetahui perkembangan dalam pemantauan pihaknya akan memberikan data warga yang hasilnya reaktif itu kepada bidan ataupun Satgas Desa setempat untuk dilakukan pengawasan.

“Demi kebaikan bersama diminta kesadaran yang tinggi bagi masyarakat yang reaktif melaksanakan isolasi mandiri, untuk menjaga kemungkinan yang tidak diinginkan,” tuntasnya. (tricahyo/her)