KESEHATAN

Terkendala Jaringan, Program Simous dan Jari Kaki Lima Dinkes Sampang Tak Berjalan Optimal

120
×

Terkendala Jaringan, Program Simous dan Jari Kaki Lima Dinkes Sampang Tak Berjalan Optimal

Sebarkan artikel ini
Plt Kepala Dinkes Sampang Agus Mulyadi

PETAJATIM.co,Sampang – Dinas Kesehatan (Dinkes) Sampang program inovasi Simous dan Jari Kaki Lima di seluruh Puskesmas di wilayah Kabupaten Sampang. Program ini bertujuan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat lebih baik dan efektif.

“Sebenarnya program inovasi Simous dan Jari Kaki Lima sudah dijalankan oleh beberapa Puskesmas sebagai upaya memberikan layanan yang terbaik bagi masyarakat. Kita menargetkan semua Puskesmas bisa melaksanakan program tersebut pada 2020,” Agus Mulyadi, Plt Kepala Dinkes Sampang, Rabu (26/8/2020).

Perlu diketahui, Program Simous adalah aplikasi yang dikembangkan untuk mempermudah Puskesmas melakukan pencatatan dan pelaporan kunjungan pasien, agar menghindari antrian dengan mengakses melalui Android.

Sedangkan program Jari Kaki Lima (Jaring Risiko Tinggi Ibu Hamil Melalui Deteksi Dini ). Program tersebut mengunakan kartu kontrol dengan melibatkan masyarakat dalam  upaya  menurunkan kematian ibu dan bayi.

“Ditargetkan sampai akhir 2020 program ini bisa terlaksana di semua Puskesmas di Kabupaten Sampang. Program inovasi ini dilakukan dalam upaya memberikan layanan kesehatan masyarakat agar lebih baik,” terangnya.

Ditempat terpisah Kepala UPTD Puskesmas Robatal, Dwi Nurmanto mengatakan, Puskesmas yang dipimpinnya sudah melaksanakan program Simous dan Jari Kaki Lima, namun pelaksanaan program ini tidak optimal karena terkendala oleh jaringan internet.

“Kami memakai Wifi tapi jaringannya lemot, sehingga pelaksanaan program tersebut menjadi terganggu. Mengantisipasi masalah itu semua maka kami menggunakan operator seluler lainnya,” ungkap Dwi.

Sebagai usulan kepada Dinkes Sampang agar pelaksanaan program ini berjalan optimal diupayakan bekerjasama dengan Dinas Kominfo, agar jaringan internet tidak lemot dan program ini bisa berjalan optimal.

“Bukan hanya Puskesmas Robatal saja, Puskesmas yang letaknya di pelosok Kecamatan juga mengalami kesulitan mendapatkan jaringan internet yang tidak optimal,” imbuhnya.

Lain lagi dengan Puskesmas Kamoning yang berada ditengah kota Sampang, program Simous dan Jari Kaki Lima justru malah bisa lebih optimal.

Kepala Puskesmas Kamoning dr Intan saat dikonfirmasi mengatakan, sebagai pelayanan publik pihaknya berupaya memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.

“Kami selama melaksanakan program tersebut sangat terbantu dan masyarakat tidak perlu antri panjang dalam menunggu layanan kesehatan,” pungkasnya. (tricahyo/her)