PETAJATIM.co, Sampang – Tender proyek peningkatan struktur jalan kabupaten ruas Kedungdung – Bringkoneng yang dijalankan Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) terus berjalan. Saat ini, proyek dengan pagu anggaran Rp 5.400.000.000 bersumber dari APBN 2020 itu telah sampai pada tahap evaluasi administrasi dan kualifikasi teknis dan harga, Senin (03/08/2020).
Berdasarkan data di laman lpse.jatimprov.go.id. Tender tersebut diikuti sebanyak 95 penyedia jasa atau kontraktor yang bergerak di bidang konstruksi. Tiga diantaranya merupakan kontraktor asal kabupaten Sampang. Yakni PT Haka Utama Sejahtera, PT Karya Mulya Madura dan PT Amin Jaya Karya Abadi.
PT Haka Utama Sejahtera dan PT Karya Mulya Madura masuk dalam barisan enam peserta lelang yang mengajukan penawaran harga. Sementara PT Amin Jaya Karya Abadi hingga kini terlihat belum mengajukan penawaran.
Dalam tabel informasi tender. PT Garuda Masindo Persada menempati urutan pertama dengan penawaran harga Rp 3.858.023.163. Disusul PT Elfa Global Pratama yang mengajukan penawaran Rp 3.296.242.716, sementara diposisi ketiga ada PT Enam Bintang Group dengan harga penawaran Rp 4.039.669.206.
Di urutan ke empat diisi oleh Puteri Mufida Group yang menyodorkan penawaran Rp 4.088.430.751, urutan ke lima ada
PT Haka Utama Sejahtera Rp 4.122.855.536 sedangkan posisi ke enam ialah PT Karya Mulya Madura dengan angka penawaran Rp 4.429.400.000.
Kabid Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sampang Hasan Mustofa mengatakan, semua tahapan proyek tersebut langsung ditangani oleh BPWS. Sementara pemkab hanya sebatas menyediakan lokasi.
“Semuanya ditangani BPWS. Mulai dari perencanaan, lelang, pelaksanaan dan pengawasan langsung ditangani oleh BPWS. Kami hanya sebagai penerima manfaat saja,” katanya.
Hasan menyampaikan bahwa, tahun ini Pemkab juga menganggarkan dana Rp 5,5 miliar dalam program peningkatan struktur jalan Kedungdung – Bringkoneng.
Meski demikian, pihaknya memastikan jika dalam pelaksanaannya nanti tidak akan terjadi overlap dan tumpang tindih dengan proyek dari BPWS. Sebab jenis kegiatan yang akan dijalankan tidak sama.
“Proyek BPWS jenis kegiatannya berupa pengaspalan jalan atau hotmix. Sedangkan program kita itu berupa betonisasi jalan,” ucapnya.
Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Deputi Bidang Perencanaan Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) Agus Wahyudi enggan untuk memberikan komentar terkait dengan proyek tersebut. Ia mengarahkan agar media ini menghubungi Deputi Bidang Pengendalian.
“Yang paham tentang proyek itu Bidang Pengendalian. Kalau tidak salah sekarang orangnya sedang tidak masuk kantor dan bekerja dari rumah,” ujar Agus Wahyudi saat dihubungi melalui sambungan telepon. (nal/her)