petajatim.co, Jakarta – Sejumlah tokoh Maluku yang tergabung dalam Badan Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Besar Masyarakat Maluku ( KKBMM) membuat pernyataan sikap tidak terima dengan pernyataan Wiranto terkait pengungsi korban gempa Ambon.
Mengutip dari CNN Indonesia, KKBMM meminta Pemerintah menghapus Maluku dari peta Indonesia, karena merasa tak lagi dihargai dan tak dianggap.
“ Bahwa para pejabat Negara sudah tidak menganggap kami yang di Maluku sebagai bagian dari NKRI, maka adalah lebih baik apabila Bapak menghapus Pulau-pulau Maluku dari peta Indonesia. Kalau perlu keluarkan kami dari NKRI agar Negara tidak perlu mengeluarkan anggaran sebagai cermin beban Negara terhadap orang-orang Maluku,” tulis surat KKBMM yang ditandatangani Ketua Umum Djamaludin Koedoeboen, tertanggal 1 Oktober 2019, sebagaimana dikutip dari CNN Indonesia.
Dikatakan Djamaludin dalam surat itu, peryataan Wiranto tak mencerminkan perangai sebagai pejabat Negara. Apa yang diucapkan Wiranto dinilai telah melukai perasaan warga Maluku yang tengah tertimpa musibah gempa bumi.
Padahal, sebut Djamaludin, gempa di Ambon menjadi moment untuk menyatukan kembali warga antar suku dan agama yang pernah terpecah dan kini saling membantu dan mengingatkan.
Djamaludin juga menyoal, Negara kerap tidak hadir bersentuhan dengan warga yang di Maluku, dan bahkan sering dikecewakan.
“ Sebagai contoh paling nyata ketika terjadi kerusuhan 20 tahun silam, Bapak WIranto selaku Panglima ABRI telah gagal mengemban tugas, paling tidak mencegah warga berseteru,” ungkapnya.
Sebelumnya, WIranto mengatakan bahwa warga Maluku dibohongi soal gempa dengan informasi gempa susulan dan tsunami. Akibat hal itu, WIranto menganggap jumlah pengungsi menjadi semakin banyak dan membebani pemerintah pusat dan daerah.
Wiranto, saat itu, juga pernah meralat pernyataannya bahwa yang ia sampaikan tak bermaksud melukai hati masyarakat Maluku.
Klarifikasi Wiranto
Terkait protes yang ditujukan kepadanya, Menkopolhukam Wiranto membantah tudingan secara sengaja melukai perasaan warga Maluku.
“ Tidak ada alas an dan tidak mungkin saya sengaja melukai hati masyarakat Maluku yang sedang terkena musibah,” kata Wiranto kepada awak media, Rabu (2/10) kemarin.
Terkait persoalan bencana di Maluku, Wiranto mengaku telah mengumpulkan menteri dan lembaga terkait untuk segera melakukan penanganan menanggulangi bencana di Ambon.
“ Sebaliknya, saya mengundang para menteri terkait yang menangani bencana alam, termasuk Kepala BNPB untuk segera melakukan langkah-langkah cepat guna meringankan beban penderitaan masyarakat terdampak gempa bumi di Maluku,” terang Wiranto.
Wiranto menegaskan, hasil rapat pemerintah pusat segera memberikan bantuan sesuai standar tanggap darurat, antara lain bantuan korban meninggal, bantuan untuk rumah yang rusak serta kebutuhan dasar yang dibutuhkan para pengungsi.
“ Sekali lagi, tidak benar bahwa saya berniat melukai hati warga Maluku. Pemerintah berupaya melakukan yang terbaik agar persoalan penanganan bencana di Maluku segera teratasi,” ujar Wiranto.
(jok)