PETAJATIM.co, Sampang – Dampak pandemi Covid -19, mengakibatkan sejumlah obyek wisata di Kabupaten Sampang sempat ditutup beberapa bulan ini. Namun kini mulai dibuka kembali untuk merespon keluhan para pedagang yang berjualan di tempat destinasi wisata tersebut, karena terdesak oleh kondisi ekonomi yang semakin sulit.
Plt Kepala Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Sampang, Imam Sanusi, menyatakan, pihaknya telah membuka untuk umum obyek wisata Pantai Lon Malang, Kecamatan Sokobanah dan Pantai Camplong, Kecamatan Camplong. Kebijakan itu diambil sebagai langkah untuk memenuhi keinginan sejumlah pedagang yang biasa berjualan di lokasi wisata tersebut.
“Meskipun telah dibuka untuk umum, namun kami tetap mengimbau agar wisatawan harus mematuhi protokol kesehatan. Yakni memakai masker, mencuci tangan serta menjaga jarak,” jelas Imam Sanusi Senin (20/7/2020).
Dikatakannya, kedua destinasi wisata tersebut memang menjadi obyek wisata favorite yang banyak dikunjungi wisatawan. Sehingga penutupan tempat wisata itu juga berpengaruh terhadap sejumlah pedagang maupun pihak pengelola, karena selama beberapa bulan terakhir terkena imbasnya akibat tidak ada pemasukan sama sekali.
“Kami memang belum membuka secara resmi, namun pertimbangan rasa kemanusian dan desakan pedagang sehingga kami membuka 2 tempat wisata tersebut tapi dengan syarat para pedagang, pengelola dan pengunjung harus mematuhi protokol kesehatan,” tegasnya.
Pengelola harus menyediakan tempat cuci tangan dan sabun dan mengawasi para pengunjung untuk tidak bergerombol, dan mengharuskan para pengunjung memakai masker saat memasuki tempat wisata.
“Kami berharap pengelola benar-benar menerapkan physical distancing dan social distancing terhadap pengunjung wisata tersebut, agar tidak muncul klaster baru,” tukasnya.
Langkah antisipasi yang tempuh untuk menghindari penyebaran virus corona yang sudah disepakati pihak pengelola ditempat wisata itu menurut Imam antara lain, para petugas pintu masuk wisata di wajibkan menggunakan masker dan face shield.
Selain itu, para petugas diharuskan melakukan sweeping terhadap pengunjung dengan cara menyemprot kendaraannya dengan disinfektan. Kemudian, chek identitas dan jika diketahui lebih dari 10 orang maka wajib di tolak.
“Petugas harus menegur wisatawan agar jangan bergerombol, tetapi tetap menjaga kenyamanan pengunjung menikmati obyek wisata tersebut,” tandasnya. (tricahyo/her)