PETAJATIM.co, Bangkalan – Keberadaan Pantai Tengket memang tidak sepopular destinasi wisata lain di Kabupaten Bangkalan, Madura, seperti Bukit Jaddih atau Bukit Kapur di Arosbaya. Namun keindahan Pantai Tengket tidak kalah menarik dan mempesona dibandingkan obyek wisata yang sudah ngehit di media sosial, terutama ketika sunset atau matahari terbenam.
Untuk mencapai lokasi obyek wisata yang terletak di Desa Maneron, Kecamatan Sepuluh tersebut kita masih butuh bantuan google map agar tidak kesasar, karena tidak ada penunjuk dari jalan raya Sepuluh menuju ke lokasi dengan jarak sekitar 1 km. Selain itu akses jalan yang masih sempit dan sedikit rusak, sehingga agak kesulitan ketika dua mobil saling berpapasan.
Namun kelelahan itu langsung terbayarkan, ketika bisa menikmati panorama matahari yang perlahan-lahan mulai terbenam di ufuk barat. Suasana syahdu dan terasa melo dengan lembayung jingga yang terbesit merona daIam kejauhan, memberikan nuansa lain bagi para pengunjung yang berburu sunset Pantai Tengket.
Golden momen tersebut tentu saja banyak diburu oleh para instagrammer untuk diabadikan di instagstorynya. Karena keindahan sunset itu merupakan salah satu kelebihan yang dimiliki Pantai Tengket, selain kondisi alamnya yang masih asri dan sejuk, sehingga banyak spot foto yang instagramable.
Adhystia salah seorang pengunjung yang ingin menikmati panorama sunset Pantai Tengket mengutarakan, dia pertama tahu pantai itu dari instagram, dalam tampilan media sosial yang lebih banyak memposting foto itu terlihat keindahan Pantai Tengket. Sehingga ia pun penasaran ingin melihat langsung obyek wisata tersebut.
“Awalnya sih saya penasaran aja, melihat foto-foto di Instagram kok bagus banget. Jadi untuk mengobati rasa penasaran itu saya ingin melihat langsung. Ternyata pemandangannya memang sangat indah terutama saat matahari terbenam spotnya sangat Instagramable, pasirnya juga cukup bersih dan masih terlihat asri,” ungkap gadis 18 tahun asal Surabaya itu (7/11/2020).
Namun Mahasiswi Psikologi Universitas Islam Negeri Sunan Apel (UINSA) Surabaya itu menyayangkan, akses jalan menuju obyek wisata masih belum representatif untuk dilalui kendaraan roda 4, apalagi kendaraan besar seperti bus akan kesulitan masuk ke lokasi wisata tersebut. Mengingat ruas jalan terlalu sempit bahkan pengendara harus berhati-hati ketika berpapasan dengan kendaraan lain.
Sementara itu keberadaan Pantai Tengket rupanya masih menuai kontroversi sebab ditentang oleh warga setempat. Penolakan warga tersebut karena ditempat itu ada petilasan Ra Lilur atau KH Kholilur Rohman yang dikeramatkan, sehingga dikhawatirkan jika dijadikan obyek wisata terbuka untuk umum maka akan merusak nilai-nilai religi tempat itu.
Akibat polemik yang berkepanjangan itu, Pemkab Bangkalan masih belum berani menetapkan Pantai Tengket sebagai salah satu ikon obyek wisata Kota Salak itu. Padahal jika semua pihak dapat duduk bareng dan sama-sama membangun komunikasi yang baik, destinasi wisata tersebut kemudian dikelola secara profesional. Tentu saja tidak hanya mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemkab setempat, tapi juga dapat menumbuhkan pertumbuhan perekonomian warga sekitar.
Penulis/Editor : Heru
