petajatim.co, Sampang – Pengembangan obyek wisata di Kabupaten Sampang dinilai kurang optimal jika dibandingkan daerah lain di Madura. Padahal keberadaan obyek wisata yang ada cukup potensial untuk dijual kepada para wisatawan domistik maupun mancanegara.
Salah satu obyek wisata yang mulai dibenahi adalah Hutan Kera Nepa, Desa Batioh, Kecamatan Banyuates mulai bersolek dengan dilengkapi fasilitas atau wahana outbound serta sarana prasarana permainan air dilokasi obyek wisata yang ada di pantai utara tersebut.
Anggaran yang dialokasikan dalam program pembangunan arena permainan tersebut sebesar Rp 115 juta yang bersumber dari Pagu Indikatif Kecamatan (PIK) Banyuates 2020.
Camat Banyuates Fajar Sidik, mengatakan program pembangunan wahan bermain di lokasi wisata Hutan Kera Nepa merupakan usulan dari masyarakat. Mengingat sampai saat ini fasilitas bermain di wisata tersebut minim dan belum memadai.
Wahana Outbound yang akan dibangun itu berupa sepeda layang. Sementara untuk permainan air itu berbentuk banana boat.
“Pembangunan wahana Outbound dianggarkan Rp 90 juta, Sisanya Rp 25 juta untuk pengadaan Banana Boat,” terang Fajar kepada petajatim.co, Minggu (12/1/2020).
Manurut Fajar, program pembangunan wahana bermain di lokasi wisata Hutan Kera Nepa sudah direncanakan sejak 2018 lalu. Namun, tidak dapat direalisasikan karena terbentur dana PIK Banyuates masih sangat minim saat itu.
“Program yang kami rencanakan ini sesuai dengan konsep pengembangan wisata yang dicanangkan oleh Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Sampang,” katanya.
Pembangunan wahana Outbound dan permainan air di wisata tersebut menyesuaikan dengan view yang ada. Yakni pemandangan hutan alam dan pantai yang eksotis. Tujuannya wisata itu bisa semakin menarik dikunjungi wisatawan.
Selain penambahan fasilitas bermain, lanjut Fajar, Pemkab juga akan memasang 20 titik lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) di sepanjang akses masuk menuju lokasi wisata.
“Dengan penambahan fasilitas itu, diharapkan jumlah kunjungan wisatawan ke Hutan Kera Nepa bisa lebih meningkatkan. Baik wisatawan domestik maupun mancanegara,” ucapnya.
Sementara itu Anggota Komisi IV DPRD Sampang, Mohammad Iqbal Fatoni mengatakan, pembangunan wahana atau fasilitas bermain di wisata Hutan Kera Nepa sudah seharusnya dilakukan. Mengingat tempat wisata tersebut merupakan salah satu Visit wisata andalan Kota Bahari.
Program itu bagus untuk mendongkrak jumlah kunjungan wisata ke Sampang. Politikus PPP itu berharap agar Pemkab tidak hanya fokus pada penambahan fasilitas bermain saja. Melainkan bisa mengembangkan pengolalan wisata melalui kebudayaan yang ada.
“Karena wisatawan bukan hanya mau liburan, namun mereka juga ingin tahu tentang luntur budaya masyarakat setempat. Serta beberapa situs sejarah yang ada di obyek wisata itu jika dikemas dengan baik akan menjadi magnit bagi wisatawan untuk berkunjung,” pungkasnya. (nal/her)